Banner

China desak Jepang berhati-hati dalam pernyataan dan tindakan militer

Foto yang diabadikan pada 29 September 2022 ini memperlihatkan Duta Besar China Kong Xuanyou menyampaikan pidato pada acara peringatan 50 tahun normalisasi hubungan diplomatik China-Jepang di Tokyo, Jepang. (Xinhua/Zhang Xiaoyu)

Anggaran pertahanan Jepang telah meningkat selama 10 tahun berturut-turut, dan negara di Asia Timur ini juga cenderung mempermainkan ketegangan kawasan serta mencari terobosan di bidang militer, kata Juru Bicara (Jubir) Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) China Mao Ning.

 

Beijing, China (Xinhua) – Pihak Jepang harus berbicara dan bertindak dengan hati-hati di bidang militer dan keamanan, serta melakukan lebih banyak hal yang kondusif guna menjaga perdamaian dan stabilitas kawasan, demikian disampaikan oleh Juru Bicara (Jubir) Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) China Mao Ning pada Selasa (6/12).

Mao melontarkan pernyataan tersebut dalam konferensi pers rutin saat menjawab pertanyaan terkait peningkatan anggaran pertahanan Jepang.

Mao mengatakan bahwa anggaran pertahanan Jepang meningkat selama 10 tahun berturut-turut, dan Jepang juga cenderung mempermainkan ketegangan kawasan serta mencari terobosan di bidang militer. Sang jubir juga menambahkan bahwa tindakan berbahaya seperti itu telah menimbulkan keraguan yang besar di antara negara-negara tetangganya di Asia dan masyarakat internasional tentang apakah Jepang dapat tetap berpegang teguh pada kebijakan yang berorientasi pada pertahanan dan jalur pembangunan damai.

Jepang harus secara serius merenungkan sejarah agresinya, menghormati kekhawatiran keamanan negara-negara tetangganya di Asia, berbicara dan bertindak dengan hati-hati di bidang militer dan keamanan, serta melakukan lebih banyak hal yang kondusif guna menjaga perdamaian dan stabilitas kawasan, imbuhnya.

Banner

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan