Anggaran pertahanan Jepang yang mencapai 6,8 triliun yen (sekira 801,1 triliun rupiah) untuk tahun fiskal 2023, telah menimbulkan kekhawatiran China bahwa Jepang tengah memainkan ketegangan regional untuk mengupayakan terobosan militer yang berbahaya dan menimbulkan keraguan kuat di kalangan negara-negara tetangganya di Asia dan masyarakat internasional.
Beijing, China (Xinhua) – China khawatir dengan peningkatan anggaran pertahanan Jepang yang signifikan, kata Juru Bicara (Jubir) Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) China Wang Wenbin pada Selasa (27/12), seraya mendesak pihak Jepang untuk berbicara dan bertindak dengan bijaksana dalam bidang militer dan keamanan.
Jubir Wang Wenbin menyampaikan pernyataan tersebut dalam sebuah konferensi pers rutin sebagai tanggapan atas sejumlah laporan yang mengungkapkan pemerintah Jepang pada 23 Desember lalu menyetujui rekor anggaran pertahanan sebesar 6,8 triliun yen (sekira 801,1 triliun rupiah) untuk tahun fiskal 2023.
Wang menuturkan bahwa Jepang sedang memainkan ketegangan regional untuk mengupayakan terobosan militer, yang berbahaya dan menimbulkan keraguan kuat di kalangan negara-negara tetangganya di Asia dan masyarakat internasional terkait apakah Jepang dapat mematuhi kebijakan yang berorientasi pada pertahanan secara eksklusif dan jalur pembangunan damai.
“Pihak Jepang harus merenungkan sejarah agresinya secara serius, serta berbicara dan bertindak dengan bijaksana dalam bidang militer dan keamanan, agar tidak kehilangan kepercayaan lebih lanjut dari negara-negara tetangganya di Asia dan masyarakat internasional,” ujar Wang.
*1 yen = 117 rupiah
Laporan: Redaksi