Banner

Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina akan gelar unjuk rasa di depan Kedubes AS

Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina (ARIBP) akan menggelar aksi damai pada Ahad, 9 Juni 2024, menyuarakan penentangan mereka terhadap dukungan Amerika Serikat (AS) dan kebiadaban Israel terhadap warga Palestina. (Indonesia Window)

Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina (ARIBP) akan menggelar aksi damai pada Ahad, 9 Juni 2024, menyuarakan penentangan mereka terhadap dukungan Amerika Serikat (AS) dan kebiadaban Israel terhadap warga Palestina.

 

Jakarta (Indonesia Window) – Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina (ARIBP) akan menggelar aksi damai pada Ahad, 9 Juni 2024, menyuarakan penentangan mereka terhadap dukungan Amerika Serikat (AS) dan kebiadaban Israel terhadap warga Palestina.

Dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu (5/6), Ketua Tim Pengarah aksi damai, Prof. Dr. Din Syamsuddin dan panitia memperkirakan aksi tersebut akan diikuti lebih 100.000 orang yang berasal dari lintas agama, suku, kelompok, dan profesi.

Aksi Ahad siang tersebut akan dimulai dari Tugu Patung Kuda dan bergerak ke depan Kedutaan Besar AS (sekira sejauh 3,2 km). Para peserta aksi kemudian akan menyerahkan pernyataan tertulis kepada perwakilan PBB yang berkantor di kawasan Jl. Thamrin Jakarta Pusat.

“Aksi ini merupakan sikap dari jati diri rakyat Indonesia yang menolak penjajahan sebagaimana dinyatakan di dalam Pembukaan UUD 1945,” kata Prof. Dr. Din Syamsuddin, yang didampingi antara lain oleh Prof. Dr. Hidayat Nur Wahid dan Ust. Zaitun Rasmin.

Banner
Ketua Tim Pengarah Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina (ARIBP), Prof. Dr. Din Syamsuddin (kedua dari kanan), Prof. Dr. Hidayat Nur Wahid (paling kanan) dan Ust. Zaitun Rasmin (ketiga dari kanan) berbicara dalam jumpa pers terkait rencana aksi damai ARIBP, di Jakarta, Rabu (5/6/2024). (Indonesia Window)

Akibat kejahatan dan kebiadaban Israel terhadap anak-anak, perempuan, orang-orang tua tak berdaya, serta para pekerja media dan kemanusiaan, dunia menuju era hukum rimba.

“Kami menurut kebiadaban dan genosida oleh Israel terhadap warga Palestina terutama di Gaza dan Rafah dihentikan,” kata Prof. Hidayat.

Dia juga mendukung Mahkamah Pidana Internasional (International Criminal Court/ICC) untuk terus melanjutkan tindakannya terhadap pemimpin Israel dan melakukan pemutusan hubungan diplomatik oleh sejumlah negara.

Dalam acara jumpa pers tersebut, para pembicara lain menyerukan boikot terhadap produk-produk Israel dan meminta agar aksi ini terus digaungkan.

Aksi pro-Palestina tersebut akan diakhiri dengan sholat maghrib berjamaah.

Laporan: Redaksi

Banner

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan