Banner

137 orang tewas akibat ledakan artileri sisa perang di Afghanistan pada 2024

Seorang anak berdiri di luar rumah lumpurnya di sebuah kamp pengungsi yang berada di Kabul, Afghanistan, pada 19 November 2024. (Xinhua/Saifurahman Safi)

Afghanistan yang dilanda perang dilaporkan sebagai salah satu negara yang paling banyak terkontaminasi ranjau darat di dunia, dengan puluhan orang, yang sebagian besar merupakan anak-anak, tewas dan mengalami kerusakan anggota tubuh yang bersifat permanen setiap bulannya.

 

Kabul, Afghanistan (Xinhua/Indonesia Window) – Sebanyak 137 orang tewas dan lebih dari 330 lainnya mengalami luka-luka akibat ledakan artileri sisa perang di seluruh Afghanistan sejak awal 2024, menurut laporan media lokal pada Ahad (15/12).

“Per awal 2024, sekitar 240 insiden terpisah telah terjadi di Afghanistan, yang mengakibatkan total 470 korban jiwa, termasuk 386 anak-anak yang tewas atau terluka,” ungkap TOLOnews mengutip pernyataan Nooruddin Rustamkhil, kepala direktorat koordinasi aksi ranjau.

Afghanistan yang dilanda perang
Warga Afghanistan memindahkan bantuan kemanusiaan yang mereka terima di Kabul, ibu kota Afghanistan, pada 5 November 2024. Ketika Afghanistan bersiap menghadapi musim dingin yang berat di tengah sanksi dan kemiskinan, banyak warga Afghanistan yang hidup dalam kemiskinan berharap menerima bantuan kemanusiaan guna mempersiapkan diri menghadapi bulan-bulan dingin yang akan datang. (Xinhua/Saifurahman Safi)

Menurut Rustamkhil, terdapat 125 anak, 10 pria, dan dua wanita di antara para korban yang tewas, sementara korban luka terdiri dari 264 anak, 53 pria, dan 16 wanita.

Selama periode yang sama, total luas lahan di seluruh Afghanistan yang telah dibersihkan dari ranjau yang belum meledak mencapai 150 kilometer persegi, ujarnya.

Banner
Afghanistan yang dilanda perang
Anak-anak mengikuti kegiatan pembelajaran di ruang terbuka di Firoz Koh, Provinsi Ghor, Afghanistan, pada 31 Agustus 2024. Para siswa di daerah Sheikhha, Firoz Koh, melanjutkan studi mereka di tengah kondisi menantang pascabanjir besar pada Mei lalu. (Xinhua/Mashal)

Afghanistan yang dilanda perang dilaporkan sebagai salah satu negara yang paling banyak terkontaminasi ranjau darat di dunia, dengan puluhan orang, yang sebagian besar merupakan anak-anak, tewas dan mengalami kerusakan anggota tubuh yang bersifat permanen setiap bulannya.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan