Banner

Acara budaya China di Jenewa, Swiss, tingkatkan rasa saling memahami

Seorang pejalan kaki berjalan melewati Palais des Nations di Jenewa, Swiss, pada 14 April 2020. (Xinhua/Nie Xiaoyang)

Acara budaya China di Jenewa, Swiss, bertajuk ‘Mengapresiasi Mahakarya Kaligrafi dan Lukisan serta Berbagi Masa Depan yang Indah’ (Appreciating Masterpieces of Calligraphy and Painting and Sharing the Beautiful Future) ini meliputi pameran karya lukisan dan kaligrafi tradisional China, serta memberikan kesempatan bagi para tamu untuk menyaksikan upacara minum teh tradisional dan mencicipi kudapan khas China.

 

Jenewa, Swiss (Xinhua) – Menyaksikan pameran yang indah dari China “memungkinkan kita untuk lebih menghargai dan lebih memahami satu sama lain,” ujar Madhu Seth, presiden Asosiasi Istri Duta Besar Asia di Jenewa (Asian Ambassador’s Wives Association Geneva).

Banner

Hal itu disampaikan Seth saat berpartisipasi dalam sebuah acara pertukaran budaya yang diselenggarakan pada Selasa (2/5) di Palais des Nations.

Acara yang bertajuk ‘Mengapresiasi Mahakarya Kaligrafi dan Lukisan serta Berbagi Masa Depan yang Indah’ (Appreciating Masterpieces of Calligraphy and Painting and Sharing the Beautiful Future) ini meliputi pameran karya lukisan dan kaligrafi tradisional China, serta memberikan kesempatan bagi para tamu untuk menyaksikan upacara minum teh tradisional dan mencicipi kudapan khas China.

Li Wenci, istri Duta Besar Chen Xu, Perwakilan Tetap China untuk Kantor PBB di Jenewa sekaligus satu dari dua penyelenggara acara itu, mengatakan bahwa budaya China mengadvokasi keharmonisan dan keindahan, seraya menambahkan bahwa dia berharap pertukaran dan pembelajaran bersama dapat digalakkan di antara semua negara.

Banner
Acara budaya China
Para peserta mengunjungi sebuah pameran lukisan dari era Dinasti Song (960-1279) di Jenewa, Swiss, pada 20 April 2023. (Xinhua/Lian Yi)

Li Bing, istri Duta Besar China untuk Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization/WTO) Li Chenggang yang juga salah satu penyelenggara acara, menampilkan karya kaligrafi buatannya di hadapan para tamu. Karya itu menggambarkan visinya tentang ‘kehidupan yang damai dan sejahtera’.

Claire Bostock Tang, istri Direktur Jenderal Organisasi Kekayaan Intelektual Dunia (World Intellectual Property Organization/WIPO) Daren Tang, menulis sebuah karakter bahasa Mandarin di atas kertas beras. “Karakter ini berarti ‘kebersamaan,’ ‘harmoni,’ dan ‘keterkaitan,'” paparnya. Dia mengatakan bahwa dirinya sangat menyukai karakter bahasa Mandarin ini.

Mette Hartmeyer, istri Duta Besar Tetap Pakistan untuk WTO, mengatakan kepada Xinhua bahwa dia sangat mengapresiasi inisiatif-inisiatif ini “yang membuat kita dapat saling mengenal warisan budaya dan sejarah satu sama lain.”

Banner

“Ini inisiatif yang luar biasa … untuk membawa objek-objek budaya yang indah ini” kepada masyarakat di Jenewa dan komunitas internasional, sebut Sushma Pandey, istri dari Duta Besar Tetap India untuk Kantor PBB di Jenewa, kepada Xinhua.

Acara budaya China
Sejumlah pengunjung menikmati upacara minum teh China dalam acara China Day, bagian dari pameran bunga Philadelphia Flower Show, di Philadelphia, Amerika Serikat, pada 17 Juni 2022. (Xinhua/Winston Zhou)

Sekitar 60 orang, yang sebagian besar merupakan istri para duta besar dari 40 lebih negara untuk Kantor PBB di Jenewa, serta para pemimpin perempuan dari beberapa organisasi internasional, turut menghadiri acara tersebut.

Laporan: Redaksi

Banner

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan