Jakarta (Indonesia Window) – Rabithah Alam Islamiyah atau Liga Dunia Muslim (Muslim World League) yang berkantor pusat di Makkah menegaskan kembali bahwa ‘Islam politik’ adalah ideologi ekstremis yang tidak ada hubungannya dengan nilai-nilai syariah Islam, yang mencakup semua urusan kehidupan dengan pandangan yang moderat.
Dalam sebuah pernyataan di akun Twitternya, MWL mengatakan bahwa ideologi tersebut bergerak untuk mencapai tujuan politiknya atas nama agama, dan akibatnya lahirlah ide-ide ekstremisme, ekstremisme kekerasan, dan terorisme, menurut laporan Saudi Gazette.
“Ide Islam politik, yang mereduksi agama menjadi tujuan politik partisan, dibentuk oleh kelompok-kelompok separatis dengan sasaran keamanan dan stabilitas negara atas nama agama,” cuitnya.
“Ide Islam politik didasarkan pada penyebaran kebencian, campur tangan dalam urusan negara, berdampak pada kohesi nasional mereka dan menghasut kekerasan di negara-negara untuk memaksakan agenda politik mereka,” sebut pernyataan itu.
MWL juga mengatakan ide-ide Islam politik berfokus pada penciptaan inkubator ekstremis yang memperluas kendali politik mereka atas nama agama dengan mengorbankan nilai-nilainya.
MWL menegaskan bahwa agama Islam tidak ada hubungannya dengan Islam politik yang dipromosikan para ekstremis saat ini, dan dalam skema mereka didukung oleh pihak luar yang menargetkan persatuan dan stabilitas negara-negara, baik di dalam atau di luar negara-negara Muslim.
“Islam politik adalah istilah modern yang dimaksudkan untuk mendistorsi konotasi dan tujuan teks hukum dalm mencapai tujuan dan sasaran partai ekstremis. Banyak skema Islam politik telah diteruskan ke negara-negara target di bawah payung pelatihan imam dan pembiayaan yang diatur,” kata MWL.
Laporan: Redaksi