Jakarta (Indonesia Window) – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melakukan survei seismik 2D (2 dimensi) minyak dan gas (migas) terbesar di Asia Pasifik melalui Komitmen Kerja Pasti Wilayah Kerja Jambi Merang yang saat ini sudah mencapai 23.705 kilometer atau sebesar 79 persen dari target 30.000 kilometer yang akan selesai pada bulan Juli 2021.
Kegiatan tersebut merupakan komitmen Satuan Kerja Khusus (SKK) Migas dan kontraktor migas dalam meningkatkan kegiatan eksplorasi , ang bertujuan merealisasikan peningkatan produksi migas di masa mendatang, menurut pernyataan dari kementerian yang diterima di Jakarta, Selasa.
Pelaksanaan survei seismik tersebut melewati area yang berpotensi menjadi penemuan besar (giant discovery) yang akan menopang produksi migas nasional yang berkelanjutan.
Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menyatakan bahwa pemerintah optimistis dapat merealisasikan target lifting minyak sebesar 1 juta barel per hari (bph) pada tahun 2030.
Target tersebut ditetapkan mengingat saat ini di Indonesia memiliki 68 dari 128 cekungan yang berpotensi mengandung minyak dan gas bumi (migas) yang belum dieksplorasi.
Ke-68 cekungan tersebut sudah masuk dalam perencanaan eksplorasi, sehingga dalam beberapa tahun mendatang data migas yang akurat dapat terkumpul guna menarik lebih banyak investor.
Laporan: Redaksi