Program UMKM Naik Kelas Kota Bogor 2025 resmi dimulai, 143 pengusaha siap berkembang
UMKM bisa naik kelas dalam hal peningkatan omzet, kualitas produk, kualitas sumber daya manusia, dan manajemen keuangan.
Bogor, Jawa Barat (Indonesia Window) – Program UMKM Naik Kelas 2025 di wilayah Kota Bogor, Jawa Barat, resmi diluncurkan, diikuti oleh 143 pengusaha yang bergerak di berbagai bidang bisnis.
“Dengan program ini kita berharap UMKM bisa naik kelas dalam hal peningkatan omzet, kualitas produk, kualitas sumber daya manusia, dan manajemen keuangan,”ujar Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perdagangan dan Industri (KUKMDAGIN) Kota Bogor, Rahmat Hidayat, saat menyampaikan sambutan dalam opening ceremony UMKM Naik Kelas Kota Bogor 2025, di Gedung DPRD Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa.
Dalam kesempatan tersebuat dia menyampaikan apresiasinya kepada para peserta yang penuh semangat dan berkomitmen untuk “naik kelas” dalam mengembangkan usaha mereka.

Sementara itu, Koordinator Daerah Kota Bogor Program UMKM Naik Kelas 2025, Mashadi, menyebutkan, peserta program pendampingan didominasi oleh para pengusaha wanita sebanyak 111, dan 32 pengusaha laki-laki.
“Usaha mereka bervariasi, yakni makanan dan minuman sebanyak 105 pengusaha, craft 11, fesyen 11, dan jasa sebanyak 16 pengusaha,” ujarnya, serata menambahkan, program UMKM Naik Kelas diharapkan dapat menciptakan peluang bagi para pengusaha untuk melakukan konsultasi dan memperluas networking.
Menurut dia, kontribusi UMKM bagi pembangunan Kota Bogor sangat nyata, walaupun tantangan ekonomi semakin besar.
“UMKM adalah garda terakhir mempertahankan perekonomian masyarakat,” tegasnya.

Peran besar UMKM dalam perekonomian bangsa juga ditegaskan oleh Kepala Bidang Pengembangan Usaha Kecil, Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Jawa Barat, Moch. Danny Fulton.
“UMKM berkontribusi besar bagi perekonomian nasional dalam Produk Domestik Bruto (PDB), dan penyediaan tenaga kerja,” ujarnya, seraya menyebutkan, Jawa Barat memiliki 4,63 juta UMKM, yang di antaranya terkategori mikro sebanyak 85,01 persen, 13,5 persen merupakan pengusaha kecil, dan 1,38 persen adalah pengusaha kelas menengah.
Dia berharap dengan program UMKM Naik Kelas yang meliputi aspek pemasaran, perizinan, pemodalan, dan kemitraan tersebut, para pengusaha mikro bisa naik kelas menjadi pengusaha kecil, dan pengusaha kecil bisa menjadi pengusaha kelas menengah.

Program UMKM Naik Kelas Provinsi Jawa Barat tahun ini diikuti oleh 3.000 UMKM yang tersebar di 27 kabupaten/kota, dan didampingi oleh 150 pendamping.
Laporan: Redaksi

.jpg)








