Kapal udara listrik berawak AS700D buatan China rampungkan penerbangan perdana

AS700D dirancang memiliki ketinggian terbang maksimum 3.100 meter dan kecepatan maksimum 80 kilometer per jam. Menurut pengembangnya, AS700D dapat mengangkut hingga 10 orang, termasuk pilot.
Beijing, China (Xinhua/Indonesia Window) – Kapal udara listrik berawak AS700D buatan China sukses merampungkan penerbangan perdananya pada Jumat (21/2), menandai terobosan besar bagi negara tersebut dalam hal peralatan penerbangan ramah lingkungan di sektor ekonomi ketinggian rendah (low-altitude economy). Demikian diumumkan Aviation Industry Corporation of China (AVIC), selaku pengembang kapal udara itu.
Tonggak pencapaian ini membuktikan kematangan teknis dan prinsip AS700D yang dikembangkan secara mandiri oleh China, menyediakan cadangan teknis untuk pengembangan kapal udara listrik berikutnya, menurut AVIC.
AS700D melakukan penerbangan perdananya pada Jumat pagi waktu setempat di Jingmen, Provinsi Hubei, China tengah.
AS700D lepas landas secara vertikal dan kemudian dengan cepat naik ke ketinggian 50 meter. Setelah terbang beberapa waktu, kapal udara itu mendarat secara vertikal dan berhenti dengan stabil.
“Penerbangan kapal udara listrik ini terasa lebih ringan dan halus, seperti mengendarai mobil energi baru. Kapal udara ini beroperasi dengan senyap, dan pengalaman saat mengoperasikan serta menaikinya pun lebih nyaman,” kata Lin Hong, pilot di penerbangan perdana AS700D.
Dikembangkan oleh Institut Penelitian Kendaraan Khusus di bawah naungan AVIC, AS700D merupakan kapal udara jenis baru yang sepenuhnya bertenaga listrik (all-electric) dengan peningkatan elektrifikasi komprehensif berdasarkan kapal udara berawak AS700, yang menggunakan avgas (aviation gasoline) sebagai bahan bakar.
AS700D memanfaatkan sistem penggerak listrik baterai lithium yang mutakhir, sistem baling-baling, sistem kontrol vektor dorong (thrust-vector), serta sistem pendingin untuk menggantikan mesin pesawat dan sistem bahan bakar.
“Kapal udara AS700D menggunakan daya baterai litium, menandai perubahan besar yang memungkinkannya menghasilkan emisi mendekati nol dan tingkat kebisingan yang lebih rendah selama penerbangan,” ungkap Zhou Lei, kepala desainer untuk AS700D.

AS700D cocok untuk misi di area-area dengan persyaratan yang relatif ketat untuk kebisingan, emisi, serta kondisi lepas landas dan pendaratan, seperti cagar alam dan area yang sensitif secara ekologis lainnya, maupun misi yang melibatkan konser, maraton, atau acara berskala besar lainnya, menurut Zhou.
AS700D dirancang memiliki ketinggian terbang maksimum 3.100 meter dan kecepatan maksimum 80 kilometer per jam. Menurut pengembangnya, AS700D dapat mengangkut hingga 10 orang, termasuk pilot.
AS700D dapat menjalankan beragam tugas, seperti fotografi udara, pemantauan keamanan, komando lalu lintas, dan relai komunikasi.
Berkat keamanan dan kestabilannya, kapal udara ini sangat sesuai untuk wisata di ketinggian rendah, periklanan udara, keamanan perkotaan, penyelamatan darurat, dan skenario penggunaan lainnya dalam sektor ekonomi ketinggian rendah.
“Dengan meningkatnya kepedulian terhadap perlindungan lingkungan, industri penerbangan perlu melakukan transformasi ramah lingkungan. Kami akan memajukan penerapan pencapaian ilmu pengetahuan dan teknologi dalam penerbangan hijau dengan mengembangkan kapal udara berawak seri AS700 dan proyek-proyek penting lainnya,” kata Zhang Lixian, seorang pejabat di Institut Penelitian Kendaraan Khusus AVIC.
Laporan: Redaksi