Strategi autisme nasional Australia bertujuan untuk meningkatkan kualitas kehidupan para penyandang autisme, dengan menjanjikan peningkatan inklusi, dukungan, dan pencapaian hidup bagi semua warga Australia yang menyandang autisme.
Canberra, Australia (Xinhua/Indonesia Window) – Pemerintah Australia meluncurkan strategi nasional pertama untuk meningkatkan kualitas kehidupan para penyandang autisme.
Menteri Sosial Australia Amanda Rishworth pada Selasa (14/1) meluncurkan Strategi Autisme Nasional yang pertama, menjanjikan peningkatan inklusi, dukungan, dan pencapaian hidup bagi semua warga Australia yang menyandang autisme.
Rencana senilai 42,3 juta dolar Australia itu mencakup 22 komitmen dengan empat bidang reformasi utama.
Dari dana tersebut, 19,9 juta dolar Australia selama empat tahun akan digunakan untuk program dukungan sejawat (peer support program) yang akan memberikan pengetahuan berdasarkan pengalaman langsung, empati, dan anjuran yang disesuaikan secara kultural bagi penyandang autisme.
Sementara itu, 12,2 juta dolar Australia lainnya akan digunakan untuk mendanai sebuah lembaga baru yang akan menerjemahkan penelitian yang berkaitan dengan autisme menjadi alat dan panduan berbasis bukti untuk penyedia pelayanan dan pembuat kebijakan.
Pemerintah juga akan menghabiskan 2,8 juta dolar Australia untuk mendanai sebuah penelitian guna menemukan prevalensi autisme yang sebenarnya di Australia.
“Mengatasi berbagai hambatan yang dihadapi penyandang autisme di berbagai bidang seperti pendidikan, pekerjaan, dan diagnosis sudah lama tertunda dan kami bangga dapat menyusun strategi yang akan mengubah kehidupan banyak orang menjadi lebih baik,” ujar Rishworth dalam pernyataannya.
Menurut Departemen Sosial Australia, diperkirakan terdapat 290.000 warga Australia yang didiagnosis menyandang autisme. Namun, strategi tersebut menyatakan bahwa jumlah yang sebenarnya bisa jadi jauh lebih tinggi.
Kemungkinan yang dihadapi warga Australia penyandang autisme untuk menganggur enam kali lebih tinggi dibanding populasi umum, sedangkan kemungkinan untuk mengalami kematian dini dua hingga tiga kali lebih tinggi.
Sebanyak 5 persen warga Australia yang menyandang autisme memiliki gelar sarjana universitas, dibanding 20 persen dari semua penyandang disabilitas dan 35 persen dari warga tanpa disabilitas.
Strategi itu disusun oleh pemerintah dalam kerja sama dengan para penyandang autisme dan Dewan Pengawas Strategi Autisme Nasional Australia.
Clare Gibellini, wakil ketua Dewan Pengawas Strategi Autisme Nasional Australia, mengatakan bahwa strategi itu mengakui bahwa penyandang autisme memiliki kebutuhan dukungan tambahan.
*1 dolar Australia = 10.080 rupiah
Laporan: Redaksi