Banner

Seksi Tembok Besar yang paling berbahaya akan luncurkan rute wisata pertama

Foto dari udara yang diabadikan menggunakan ‘drone’ ini menunjukkan tembok yang akan dipugar di dekat sebuah menara pertahanan di Tembok Besar seksi Jiankou di Beijing, ibu kota China, pada 1 Juli 2024. (Xinhua/Chen Zhonghao)

Seksi Tembok Besar Jiankou yang paling berbahaya di Beijing, ibu kota China, akan meluncurkan rute wisata pertamanya tahun ini, dengan membuka segmen yang sebelumnya dilarang untuk umum.

 

Beijing, China (Xinhua/Indonesia Window) – Tembok Besar Jiankou, salah satu seksi Tembok Besar yang paling berbahaya di Beijing, ibu kota China, akan meluncurkan rute wisata pertamanya tahun ini, dengan membuka segmen yang sebelumnya dilarang untuk umum, demikian menurut otoritas di Distrik Huairou, Beijing, tempat Tembok Besar itu berada.

Rute yang akan dibuka untuk umum adalah segmen antara menara pertahanan 141 dan 145. Zhang Tong, seorang pejabat dari Biro Kebudayaan dan Pariwisata Huairou, mengatakan rute tersebut diluncurkan untuk memamerkan hasil pemugaran dan pencapaian arkeologi serta memandu masyarakat untuk “mengunjungi Tembok Besar secara legal.”

Tembok Besar Jiankou
Para pekerja berjalan di Tembok Besar seksi Jiankou di Beijing, ibu kota China, pada 2 Juli 2024. Seksi Jiankou dan seksi Dazhuangke di Distrik Yanqing dipilih sebagai proyek percontohan untuk mempromosikan pemugaran dan perlindungan Tembok Besar yang berorientasi pada penelitian. (Xinhua/Chen Zhonghao)

Seksi Jiankou merupakan salah satu bagian Tembok Besar yang paling berbahaya, sehingga menjadi daya tarik bagi para pendaki pemberani. Namanya, ‘Jiankou’, diambil dari bentuknya yang menyerupai busur yang ditarik jika dilihat dari udara. Kendati demikian, selama beberapa tahun hanya sesekali pendaki yang dilaporkan mengalami kecelakaan.

Sejak 2016, Tembok Besar Jiankou menjalani pemugaran untuk perlindungan dan belum dibuka untuk umum.

Banner
Foto dari udara yang diabadikan menggunakan drone pada 30 Juni 2024 ini memperlihatkan Tembok Besar seksi Jinshanling yang diselimuti awan usai hujan di wilayah Luanping, Kota Chengde, Provinsi Hebei, China utara. (Xinhua/Liu Mancang)

Awalnya dibangun pada era Dinasti Tang (618-907) dan dipugar pada era Dinasti Ming (1368-1644), Tembok Besar Jiankou terhubung dengan Tembok Besar Mutianyu di sebelah timur dan Tembok Besar Huanghuacheng di sebelah barat.

Tembok Besar merupakan salah satu Situs Warisan Dunia UNESCO dengan banyak tembok yang saling terhubung. Tembok Besar merupakan situs warisan budaya berskala terbesar di China, dengan tembok-tembok yang tersebar di 15 daerah setingkat provinsi, beberapa seksinya bahkan sudah ada sejak 2.000 tahun silam.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan