Pencarian pesawat MH370 Malaysia akan dilanjutkan, di area pencarian baru yang diperkirakan memiliki luas 15.000 kilometer persegi di Samudra Hindia bagian selatan.
Kuala Lumpur, Malaysia (Xinhua/Indonesia Window) – Pemerintah Malaysia secara umum setuju untuk melanjutkan pencarian pesawat MH370 Malaysia Airlines, kata Menteri Transportasi Malaysia Anthony Loke Siew Fook pada Jumat (20/12).
Loke mengatakan dalam sebuah konferensi pers bahwa kabinet secara umum telah setuju untuk menerima proposal dari perusahaan eksplorasi Ocean Infinity untuk melanjutkan operasi pencarian dasar laut guna mencari MH370 di area pencarian baru yang diperkirakan memiliki luas 15.000 kilometer persegi di Samudra Hindia bagian selatan.
“Upaya ini akan didasarkan pada prinsip ‘tidak ditemukan, tidak ada pembayaran’. Berdasarkan prinsip ini, pemerintah Malaysia tidak perlu membayar pihak Ocean Infinity kecuali jika reruntuhan pesawat ditemukan,” katanya.
Loke juga mengatakan bahwa area pencarian baru yang diusulkan, yang diidentifikasi oleh perusahaan itu, dianggap kredibel berdasarkan informasi terbaru dan analisis data yang dilakukan oleh para ahli dan peneliti.
“Pada 13 Desember 2024, tepatnya pada Jumat pekan lalu, kabinet secara umum telah setuju untuk menerima proposal dari Ocean Infinity (Inggris) untuk melanjutkan operasi pencarian dasar laut guna mencari puing-puing pesawat MH370 di area baru yang diperkirakan memiliki luas 15.000 kilometer persegi di Samudra Hindia bagian selatan.
Upaya ini akan didasarkan pada prinsip ‘tidak ditemukan, tidak ada pembayaran’. Berdasarkan prinsip ini, pemerintah Malaysia tidak perlu membayar biaya apa pun kepada Ocean Infinity kecuali jika reruntuhan pesawat ditemukan.
Area pencarian baru yang diusulkan, yang diidentifikasi oleh Ocean Infinity, didasarkan pada informasi terbaru dan analisis data yang dilakukan oleh para ahli dan peneliti. Usulan perusahaan ini kredibel.”
Hilangnya penerbangan MH370 merupakan insiden tragis yang terjadi pada 8 Maret 2014, ketika pesawat Boeing 777 itu, yang sedang dalam perjalanan dari Bandar Udara Internasional Kuala Lumpur di Malaysia menuju Bandar Udara Internasional Ibu Kota Beijing di China, menghilang dari layar radar bersama 239 orang yang ada di dalamnya.
Laporan: Redaksi