Jepang sedang mencermati situasi di Korea Selatan (Korsel) dengan kekhawatiran yang “khusus dan serius”, menyusul pengumuman darurat militer di negara tersebut.
Tokyo, Jepang (Xinhua/Indonesia Window) – Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba pada Rabu (4/12) mengatakan bahwa Jepang sedang mencermati situasi di Korea Selatan (Korsel) dengan kekhawatiran yang “khusus dan serius”, menurut Kyodo News.
“Kami telah memantau (perkembangan) sejak deklarasi darurat militer semalam dengan kekhawatiran khusus dan serius,” tutur Ishiba kepada awak media. Ishiba pun menambahkan bahwa dirinya tidak berada di posisi untuk mengomentari urusan dalam negeri Korsel.
“Kami tidak tahu detail pasti tentang apa yang terjadi, tetapi menyatakan darurat militer adalah masalah yang serius,” tulis Kyodo News mengutip sumber dari Kementerian Luar Negeri Jepang.
Situasi di Korsel mungkin sedang kisruh, dan Jepang akan memantau bagaimana situasi ini berkembang, menurut sumber tersebut.
Presiden Korsel Yoon Suk-yeol pada Selasa (3/12) malam waktu setempat mengumumkan darurat militer dan mencabutnya pada Rabu pagi usai langkah tersebut ditentang oleh Majelis Nasional Korsel.
Sesuai dengan konstitusi negara itu, presiden harus mencabut darurat militer apabila parlemen yang beranggotakan 300 orang menuntut pencabutan tersebut dengan mayoritas anggota parlemen memberikan suara dukungan.
Laporan: Redaksi