Banner

Situs permukiman manusia Zaman Neolitikum ditemukan di China utara

Foto dari udara yang diabadikan menggunakan ‘drone’ pada 10 Oktober 2024 ini menunjukkan pemandangan situs peninggalan Nanpanshi di wilayah Lincheng, Provinsi Hebei, China utara. (Xinhua/Chen Lei)

Situs peninggalan Nanpanshi terletak di wilayah Lincheng, Hebei, dan penggaliannya dimulai pada Agustus tahun ini. Perkakas tulang, tembikar dan peralatan batu ditemukan dalam penggalian di situs tersebut, bersama dengan fondasi rumah, makam, situs penguburan guci, serta lubang abu

 

Shijiazhuang, China (Xinhua/Indonesia Window) – Sebuah situs permukiman manusia Zaman Neolitikum yang berumur sekitar 6.000 tahun ditemukan di Provinsi Hebei, China utara, memberikan bukti baru bagi para arkeolog untuk mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang perubahan dan perkembangan budaya pada awal Zaman Neolitikum di China.

Situs peninggalan Nanpanshi terletak di wilayah Lincheng, Hebei, dan penggaliannya dimulai pada Agustus tahun ini. Para arkeolog dari Hebei Normal University, Institut Peninggalan Budaya dan Arkeologi Provinsi Hebei, serta otoritas setempat yang bertanggung jawab atas perlindungan peninggalan budaya telah menggali area seluas sekitar 300 meter persegi dari situs tersebut. Pekerjaan lapangan itu diperkirakan akan rampung pada akhir Oktober ini.

Perkakas tulang, tembikar dan peralatan batu ditemukan dalam penggalian di situs tersebut, bersama dengan fondasi rumah, makam, situs penguburan guci, serta lubang abu, papar He Xiangdong, seorang mahasiswa pascasarjana Fakultas Sejarah dan Budaya di Hebei Normal University.

Suo Lixia, dari otoritas perlindungan dan pengelolaan peninggalan budaya Lincheng, menjelaskan bahwa selama periode Neolitikum, penguburan guci digunakan untuk anak-anak yang meninggal saat masih kecil. Tubuh mereka ditempatkan di dalam wadah tembikar tertutup dan dikuburkan di dekat rumah atau di dalam ruangan.

Banner

“Peninggalan-peninggalan ini dapat memberikan wawasan mengenai kondisi kehidupan dan produktivitas orang-orang pada masa itu,” kata Liu Zhenhua, seorang pejabat yang bertanggung jawab atas budaya dan pariwisata di Lincheng, seraya menambahkan bahwa sejumlah rencana sedang disusun untuk mengembangkan taman peninggalan arkeologis di situs tersebut.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan