Pakaian luar angkasa buatan China terbuat dari material pelindung yang dapat secara efektif melindungi astronaut dari lingkungan termal Bulan dan debu Bulan. Pakaian itu juga dilengkapi dengan panel kontrol terintegrasi multifungsi yang mudah dioperasikan, serta kamera untuk merekam pemandangan jarak dekat dan jarak jauh.
Chongqing, China (Xinhua/Indonesia Window) – Badan Antariksa Berawak China (China Manned Space Agency/CMSA) pada Sabtu (28/9) memamerkan desain eksterior pakaian luar angkasa untuk pendaratan di Bulan untuk kali pertama. CMSA juga meminta pendapat publik untuk nama pakaian luar angkasa tersebut.
Dipamerkan dalam Forum Teknologi Pakaian Luar Angkasa (Spacesuit Technology Forum) ketiga yang diselenggarakan oleh Pusat Penelitian dan Pelatihan Astronaut China di wilayah Chongqing, China barat daya, pakaian luar angkasa untuk pendaratan di Bulan tersebut berwarna putih dan dihiasi dengan garis-garis merah.
Garis-garis merah pada bagian atas pakaian luar angkasa itu terinspirasi oleh pita-pita ‘bidadari terbang’ yang terkenal dari kesenian Dunhuang, sedangkan garis-garis pada bagian bawahnya menyerupai semburan api pada peluncuran wahana antariksa.
Menurut video yang dirilis oleh CMSA, pakaian luar angkasa tersebut terbuat dari material pelindung yang dapat secara efektif melindungi astronaut dari lingkungan termal Bulan dan debu Bulan. Pakaian itu juga dilengkapi dengan panel kontrol terintegrasi multifungsi yang mudah dioperasikan, serta kamera untuk merekam pemandangan jarak dekat dan jarak jauh.
Pakaian luar angkasa itu juga memiliki sarung tangan yang fleksibel dan andal, pelindung helm glare-proof panorama, serta sambungan-sambungan yang disesuaikan untuk lingkungan gravitasi rendah. Desain keseluruhan pakaian luar angkasa tersebut ringan, cocok untuk melakukan aktivitas di permukaan Bulan.
Dalam video itu, astronaut Zhai Zhigang dan Wang Yaping menjadi model untuk pakaian luar angkasa baru tersebut. Sambil mengenakan perlengkapan untuk pendaratan di Bulan tersebut, mereka melakukan berbagai gerakan, termasuk berjalan, berjongkok, membungkuk, berlutut dengan satu kaki, dan menaiki tangga.
Menurut Li Meng dari Pusat Penelitian dan Pelatihan Astronaut China, pengembangan pakaian luar angkasa untuk pendaratan di Bulan tersebut dimulai pada 2020 dengan tujuan untuk memproduksi pakaian luar angkasa yang ringan, ringkas, sangat andal, dan aman. Pengembangan ini menghasilkan banyak terobosan teknologi utama.
Pakaian untuk aktivitas di luar wahana antariksa (extravehicular activities/EVA) China, yakni Feitian generasi pertama dan kedua, telah digunakan oleh 17 astronaut dalam merampungkan 17 EVA, memastikan pembangunan dan pengoperasian yang efisien di stasiun luar angkasa negara itu, menurut Liu Dongyue dari Pusat Penelitian dan Pelatihan Astronaut China.
Zhai mengukir sejarah dalam misi Shenzhou-7 sebagai astronaut China pertama yang melakukan spacewalk. Zhai juga merupakan salah satu kru untuk misi Shenzhou-13.
Sementara itu, Wang merupakan kru untuk misi Shenzhou-10 dan Shenzhou-13, serta astronaut wanita pertama yang memasuki stasiun luar angkasa China.
China memulai fase pendaratan di Bulan yang merupakan bagian dari program eksplorasi Bulan berawak China, dengan rencana pendaratan berawak di Bulan per 2030. Peluncuran pakaian luar angkasa tersebut menandai pencapaian dari program itu, serta menandai babak baru dalam teknologi pakaian luar angkasa China.
Laporan: Redaksi