Kendaraan lapis baja PBB, yang dengan jelas menunjukkan identitas PBB, ditembaki Israel di Gaza, menyebabkan penghentian sementara pergerakan karyawan kemanusiaan di daerah kantong yang terkepung tersebut, hingga pemberitahuan lebih lanjut.
Kantor Pusat PBB (Xinhua/Indonesia Window) – Dua pekerja kemanusiaan yang berada di dalam sebuah kendaraan lapis baja bertanda PBB lolos tanpa mengalami cedera fisik dari penembakan mendadak oleh Pasukan Pertahanan Israel (Israeli Defense Forces/IDF) di Gaza, demikian disampaikan seorang juru bicara (jubir) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Rabu (28/8).
“Kemarin malam (27 Agustus 2024), kendaraan kemanusiaan yang dengan jelas menunjukkan identitas PBB, yang merupakan bagian dari konvoi yang telah dikoordinasikan sepenuhnya dengan IDF, ditembak sebanyak 10 kali oleh IDF, termasuk dengan peluru yang menyasar jendela depan. Untungnya, dua anggota staf di dalam kendaraan itu tidak terluka,” kata juru bicara utama sekretaris jenderal (sekjen) PBB, Stephane Dujarric.
“Sebelumnya ada kolega senior yang membicarakan tentang perlunya mobil lapis baja dan inilah alasannya, mobil itu menyelamatkan nyawa kedua kolega kami. Ini adalah insiden terbaru yang menggarisbawahi bahwa sistem koordinasi yang ada tidak berfungsi; kami terus bekerja bersama dengan IDF untuk memastikan bahwa insiden serupa tidak terjadi lagi.”
“Kami tegaskan kembali bahwa semua pihak harus menghormati hukum humaniter internasional setiap saat. Artinya, warga sipil harus dilindungi, dan kebutuhan esensial mereka, termasuk makanan, air, tempat berteduh, dan kesehatan, harus dipenuhi, di mana pun mereka berada di Gaza. Ini berlaku bagi mereka yang berada di bawah perintah evakuasi terlepas dari apakah mereka pindah atau tidak. Dan, mereka yang pergi harus memiliki cukup waktu untuk melakukannya, serta rute dan tempat yang aman untuk dituju.”
Program Pangan Dunia (World Food Programme/WFP) mengumumkan pihaknya akan menghentikan sementara pergerakan karyawannya di Gaza hingga pemberitahuan lebih lanjut setelah tim WFP diserang.
Badan tersebut mengatakan insiden itu terjadi beberapa meter dari pos pemeriksaan Israel di jembatan Wadi Gaza, saat tim tersebut kembali dari misi ke Kerem Shalom/Karam Abu Salem dengan dua kendaraan lapis baja, setelah mengawal konvoi truk-truk yang membawa kargo kemanusiaan yang sedang dalam perjalanan ke area tengah Gaza.
Badan pangan itu mengatakan bahwa meskipun telah menerima izin dari otoritas Israel untuk mendekati pos pemeriksaan, kendaraan tersebut langsung dihujani tembakan saat bergerak menuju pos pemeriksaan. Mobil itu terkena sedikitnya 10 efek tembakan, dengan lima di antaranya berada di sisi pengemudi, dua di sisi penumpang, dan tiga di bagian lain kendaraan. Para pekerja yang ada di dalamnya tidak mengalami luka fisik.
WFP merilis foto yang menunjukkan sisi kiri kendaraan bertipe SUV putih besar dengan tulisan ‘UN’ dalam huruf hitam besar dan terlihat adanya bekas tembakan pada bagian jendela antipeluru pengemudi dan penumpang kiri. Tidak ada bekas tembakan yang terlihat pada bodi kiri kendaraan dalam foto tersebut.
“Ini benar-benar tidak dapat diterima dan merupakan kejadian terbaru dalam serangkaian insiden keamanan yang seharusnya tidak terjadi dan telah membahayakan nyawa tim WFP di Gaza,” kata Direktur Eksekutif WFP Cindy McCain.
“Seperti yang ditunjukkan oleh peristiwa semalam, sistem dekonfliksi yang ada saat ini telah gagal dan hal ini tidak bisa dibiarkan lebih lama lagi. Saya menyerukan kepada otoritas Israel dan semua pihak yang terlibat dalam konflik untuk segera bertindak guna memastikan keselamatan dan keamanan semua pekerja bantuan di Gaza,” imbuhnya.
Laporan: Redaksi