Banner

Kerja sama infrastruktur China-Afrika ciptakan peluang baru untuk pembangunan Afrika

Seorang pria mengabadikan foto di Pameran Fotografi tentang Kerja Sama Pragmatis China-Afrika di bawah Inisiatif Sabuk dan Jalur Sutra yang digelar di Nairobi, Kenya, pada 22 Maret 2024. (Xinhua/Han Xu)

Pembangunan infrastruktur merupakan landasan pembangunan Afrika, dan menyempurnakan kondisi infrastruktur adalah keinginan bersama bangsa Afrika.

 

Beijing, China (Xinhua/Indonesia Window) – Mulai dari jalur kereta dan pelabuhan hingga kawasan industri dan pembangkit listrik, kerja sama infrastruktur antara China dan Afrika berkembang dengan pesat, dan hasilnya mengubah hidup jutaan penduduk.

Para pemimpin dan pejabat industri mengamati bahwa proyek infrastruktur yang dijalankan oleh perusahaan-perusahaan China telah menghasilkan manfaat nyata bagi bangsa Afrika. Proyek-proyek ini membantu benua tersebut meningkatkan konektivitasnya, memperbaiki kondisi untuk pembangunan ekonomi dan sosial, memajukan industrialisasi, modernisasi, dan integrasinya, serta membentuk jalur baru untuk pertumbuhan di masa depan.

“Untuk menjadi kaya, mulailah dengan membangun jalan.” Peribahasa terkenal dari China itu dapat dikaitkan dengan Afrika. Berbekal pengalaman pembangunannya sendiri, China telah berkomitmen untuk bekerja sama dengan Afrika guna membangun fasilitas transportasi yang krusial bagi pembangunan ekonomi.

Menurut buku putih bertajuk ‘China dan Afrika di Era Baru: Sebuah Kemitraan yang Setara’ (China and Africa in the New Era: A Partnership of Equals), selama seperempat abad terakhir perusahaan-perusahaan China telah membantu negara-negara Afrika untuk membangun atau memperbaiki jalur kereta sepanjang lebih dari 10.000 km, jalan tol sepanjang hampir 100.000 km, sekitar 1.000 jembatan, hampir 100 pelabuhan, serta transmisi dan distribusi listrik hingga 66.000 km.

Selain itu, perusahaan China membantu membangun kapasitas pembangkit listrik terpasang sebesar 120 juta kW, jaringan ‘tulang punggung’ komunikasi sepanjang 150.000 km, dan layanan jaringan yang mencakup hampir 700 juta terminal pengguna.

Di Kenya, Jalur Kereta Sepur Standar (Standard Gauge Railway/SGR) Mombasa-Nairobi yang didanai China secara drastis memangkas waktu tempuh dan menjadi pilihan transportasi yang paling disukai para komuter, memainkan peran yang sangat penting dalam menurunkan biaya logistik, merangsang perdagangan, serta memberdayakan kota-kota kecil di sepanjang koridornya.

Di Nigeria, jalur kereta ringan Abuja yang dibangun oleh sebuah perusahaan China mulai beroperasi pada Mei dan secara signifikan mengurangi kemacetan lalu lintas di ibu kota negara Afrika barat tersebut.

Presiden Nigeria Bola Tinubu menyebut pengoperasian jalur kereta ringan itu sebagai “hasil kolaborasi, dedikasi, kemajuan, dan pandangan ke masa depan.”

Kerja sama China-Afrika telah membawa pembangunan infrastruktur ke jenjang baru. Guna mendukung pembangunan hijau Afrika, China telah membantu sejumlah negara dalam membangun beberapa proyek energi bersih.

Ladang Angin De Aar telah mengubah lanskap energi Afrika Selatan. Sebagai proyek ladang angin pertama yang didanai, dibangun, dan dioperasikan oleh sebuah perusahaan China di Afrika, ladang angin itu memasok listrik bersih sebesar 760 juta kilowatt-jam (kWh) per tahun, memenuhi kebutuhan listrik 300.000 rumah tangga. Proyek tersebut berkontribusi dalam menutup kesenjangan yang disebabkan oleh energi bersih yang tidak stabil dan mengatasi kekurangan pasokan listrik di Afrika Selatan.

Foto dari udara yang diabadikan pada 15 Februari 2019 ini menunjukkan Garissa Solar, pembangkit listrik tenaga surya yang didanai China, di Garissa County, Kenya. (Xinhua/China Jiangxi International Economic and Technical Cooperation Co., Ltd.)

Di Kenya, Pembangkit Listrik Tenaga Surya Garissa berkapasitas 55 megawatt, yang didanai dan dibangun oleh sekelompok perusahaan China, menghasilkan lebih dari 76 juta kWh per tahunnya, mengurangi sekitar 64.000 ton emisi karbon dioksida per tahun.

Kenya telah melangkah lebih dekat untuk mewujudkan target transisi energi bersihnya dengan pembangkit listrik tersebut, kata Ketua Majelis Nasional Kenya Moses Masika Wetangula.

China telah menjadi mitra yang dapat diandalkan bagi Kenya, kata Wetangula, seraya menyebut bahwa dukungan China sangat penting bagi pembangunan Afrika.

Berbagai kawasan industri telah dibangun dan dioperasikan oleh perusahaan China, seperti Kawasan Industri Mbale China-Uganda di Uganda, Platform Industri Internasional Diamniadio di Senegal, Zona Perdagangan Bebas Lekki di Nigeria, serta Zona Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan TEDA Suez China-Mesir di Mesir.

Melalui zona-zona ini, negara-negara di Afrika dapat berpartisipasi dengan lebih efektif dalam rantai produksi global serta mempromosikan internasionalisasi merek-merek lokal.

Menteri Negara Perdagangan, Perindustrian, dan Koperasi Uganda David Bahati mengatakan kepada Xinhua bahwa China telah menyediakan modal serta berbagi keterampilan dan teknologi untuk membantu mendorong industrialisasi di negaranya.

“Pembangunan Kawasan Industri Mbale China-Uganda membuahkan hasil yang luar biasa. Kami telah menerima masuknya investasi asing langsung (foreign direct investment/FDI) melalui kawasan industri ini, membantu kami dalam hal substitusi impor. Sebagian besar produk yang kami impor, seperti televisi dan pakaian, semuanya diproduksi di kawasan industri ini,” jelas Bahati.

Kerja sama pelabuhan modern antara China dan Afrika juga berkembang dengan pesat.

Sebuah contoh yang bagus adalah Pelabuhan Laut Dalam Kribi, yang dibangun oleh China Harbor Engineering Company Ltd. (CHEC) di Kota Kribi, Kamerun selatan. Memiliki lokasi yang strategis di tengah Teluk Guinea, pelabuhan laut yang baru itu merangsang pertumbuhan ekonomi Kamerun dan telah menjadi pusat regional untuk kawasan pesisir Atlantik Afrika.

“Dengan keberadaan Pelabuhan Kribi, Kamerun sekali lagi memosisikan dirinya sebagai pintu masuk pelabuhan ke subkawasan. (Pelabuhan) ini telah menambah nilai bagi beberapa proyek industri di Chad, Republik Afrika Tengah, dan Kongo,” kata Alain Patrick Mpila Ayissi, manajer di Departemen Pembangunan Lahan dan Lingkungan di bawah Otoritas Pelabuhan Kribi.

Pada 2023, diluncurkanlah Pelabuhan Kilwa, pelabuhan penangkapan ikan modern pertama Tanzania yang juga dibangun oleh CHEC. Sebagai proyek unggulan di bawah rencana lima tahunan ketiga pemerintah Tanzania, pelabuhan ini diharapkan menjadi mesin pertumbuhan ekonomi.

Pelabuhan Laut Dalam Kribi memainkan peranan penting dalam mendukung pembangunan infrastruktur, ketenagakerjaan, perdagangan, dan investasi di Kamerun, kata Raymond Tavares, perwakilan Organisasi Pengembangan Industri Perserikatan Bangsa-Bangsa (United Nations Industrial Development Organization/UNIDO) di Kamerun dan Afrika Tengah.

Pembangunan infrastruktur merupakan landasan pembangunan Afrika, dan menyempurnakan kondisi infrastruktur adalah keinginan bersama bangsa Afrika.

Kerja sama antara China dan Afrika di era baru membuka jalan untuk pembangunan bersama, menciptakan fondasi yang lebih kuat bagi komunitas China-Afrika dengan masa depan bersama yang lebih erat.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan