Ikan sturjen Yangtze, yang juga dikenal sebagai ikan sturjen Dabry, merupakan salah satu vertebrata tertua di Bumi.
Kunming, China (Xinhua/Indonesia Window) – Ikan sturjen (sturgeon) Yangtze, spesies terancam punah yang berada di bawah perlindungan nasional kelas satu di China, terlihat di bagian hulu Sungai Yangtze di Provinsi Yunnan, China barat daya, ungkap otoritas pertanian setempat pada Selasa (20/8).
Foto-foto ikan langka itu berhasil diabadikan baru-baru ini oleh para penggemar fotografi di sungai tersebut.
“Video itu menunjukkan bahwa ikan sturjen Yangtze hidup berdampingan secara harmonis dengan ikan lainnya, menyoroti dampak positif larangan penangkapan ikan yang komprehensif di area tersebut,” ujar Luo Xingguo, kepala dinas penangkapan ikan yang dinaungi biro pertanian dan urusan pedesaan Kota Shuifu.
Kota itu telah memantau 62 spesies ikan sejak 2023, termasuk beberapa spesies ikan langka, menunjukkan bahwa keanekaragaman ikan langka dan endemik terus meningkat di daerah tersebut, imbuh Luo.
Ikan sturgeon Yangtze kehilangan kemampuan alaminya untuk bereproduksi di alam liar sejak tahun 2000 yang antara lain disebabkan oleh aktivitas penangkapan ikan yang berlebihan dan pencemaran air. Spesies tersebut dinyatakan punah di alam liar oleh Uni Internasional untuk Konservasi Alam (International Union for Conservation of Nature/IUCN) pada Juli tahun lalu.
Ikan sturjen Yangtze, yang juga dikenal sebagai ikan sturjen Dabry, merupakan salah satu vertebrata tertua di Bumi.
Ikan sturgeon telah ada hampir tanpa perubahan selama 200 juta tahun. Di antara ikan air tawar terbesar dan paling ikonik, ikan sturgeon dapat hidup selama 100 tahun, tumbuh hingga sepanjang 7 meter, dengan berat mencapai 1,5 ton.
Laporan: Redaksi