Banner

Ribut dengan Israel, Norwegia terpaksa tutup kantor perwakilannya di Palestina

Kendaraan militer Israel terlihat saat mereka melakukan penyerbuan di Kota Tubas, Tepi Barat, pada 14 Agustus 2024. (Xinhua/Ayman Nobani)

Kantor Perwakilan Norwegia di Kota Al-Ram di Tepi Barat, Palestina, ditutup pada Jumat (16/8) setelah pemerintah Israel memutuskan untuk tidak lagi memfasilitasi kehadiran diplomatik Norwegia dengan Otoritas Palestina.

 

Oslo, Norwegia (Xinhua/Indonesia Window) – Kantor Perwakilan Norwegia di Kota Al-Ram di Tepi Barat, Palestina, ditutup pada Jumat (16/8) setelah pemerintah Israel memutuskan untuk tidak lagi memfasilitasi kehadiran diplomatik Norwegia dengan Otoritas Palestina.

Dalam sebuah siaran pers, Menteri Luar Negeri Norwegia Espen Barth Eide mengecam keputusan Israel tersebut sebagai keputusan yang “ekstrem dan tidak masuk akal”, sembari menyatakan bahwa keputusan itu menargetkan Palestina, Otoritas Palestina, dan semua pihak yang membela hukum internasional, solusi dua negara, serta hak Palestina yang sah untuk menentukan nasibnya sendiri.

Meskipun kantor perwakilannya ditutup, Norwegia akan terus mendukung Otoritas Palestina dan rakyat Palestina. “Kami akan berusaha maksimal guna memastikan bahwa hal ini tidak memengaruhi upaya kami untuk Palestina dan negara Palestina yang berdaulat. Komitmen kami akan terus berlanjut dengan kekuatan penuh,” kata Eide.

Tangkapan layar dari video berikut, yang disediakan oleh pemerintah Norwegia, menunjukkan Menteri Luar Negeri Norwegia Espen Barth Eide menghadiri sebuah konferensi pers di Oslo, ibu kota Norwegia, pada 22 Mei 2024. (Xinhua/Pemerintah Norwegia)

Selama lebih dari 30 tahun, Norwegia dan kantor perwakilannya telah berkomitmen untuk mempromosikan solusi dua negara, mendorong perdamaian antara Israel dan Palestina, serta membangun lembaga-lembaga Palestina, ujar menteri itu.

Keputusan pemerintah Netanyahu tersebut, kata Eide, berdampak signifikan terhadap staf setempat, diplomat Norwegia, dan keluarga mereka. “Kami kini sepenuhnya berfokus pada bagaimana melindungi para karyawan kami dan pekerjaan kami dengan sebaik mungkin,” imbuh menteri itu.

Orang-orang mengusung jenazah seorang korban yang tewas dalam serangan Israel di kamp pengungsi Balata, sebelah timur Nablus di Tepi Barat bagian utara, pada 15 Agustus 2024. (Xinhua/Nidal Eshtayeh)

Dia menyatakan rasa terima kasih Norwegia atas dukungan yang telah diterima dari beberapa negara dan menyatakan bahwa Norwegia akan melanjutkan dukungannya untuk “negara Palestina yang berdaulat dan solusi dua negara yang berkelanjutan.”

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan