Kantor Perwakilan Norwegia di Kota Al-Ram di Tepi Barat, Palestina, ditutup pada Jumat (16/8) setelah pemerintah Israel memutuskan untuk tidak lagi memfasilitasi kehadiran diplomatik Norwegia dengan Otoritas Palestina.
Oslo, Norwegia (Xinhua/Indonesia Window) – Kantor Perwakilan Norwegia di Kota Al-Ram di Tepi Barat, Palestina, ditutup pada Jumat (16/8) setelah pemerintah Israel memutuskan untuk tidak lagi memfasilitasi kehadiran diplomatik Norwegia dengan Otoritas Palestina.
Dalam sebuah siaran pers, Menteri Luar Negeri Norwegia Espen Barth Eide mengecam keputusan Israel tersebut sebagai keputusan yang “ekstrem dan tidak masuk akal”, sembari menyatakan bahwa keputusan itu menargetkan Palestina, Otoritas Palestina, dan semua pihak yang membela hukum internasional, solusi dua negara, serta hak Palestina yang sah untuk menentukan nasibnya sendiri.
Meskipun kantor perwakilannya ditutup, Norwegia akan terus mendukung Otoritas Palestina dan rakyat Palestina. “Kami akan berusaha maksimal guna memastikan bahwa hal ini tidak memengaruhi upaya kami untuk Palestina dan negara Palestina yang berdaulat. Komitmen kami akan terus berlanjut dengan kekuatan penuh,” kata Eide.
Selama lebih dari 30 tahun, Norwegia dan kantor perwakilannya telah berkomitmen untuk mempromosikan solusi dua negara, mendorong perdamaian antara Israel dan Palestina, serta membangun lembaga-lembaga Palestina, ujar menteri itu.
Keputusan pemerintah Netanyahu tersebut, kata Eide, berdampak signifikan terhadap staf setempat, diplomat Norwegia, dan keluarga mereka. “Kami kini sepenuhnya berfokus pada bagaimana melindungi para karyawan kami dan pekerjaan kami dengan sebaik mungkin,” imbuh menteri itu.
Dia menyatakan rasa terima kasih Norwegia atas dukungan yang telah diterima dari beberapa negara dan menyatakan bahwa Norwegia akan melanjutkan dukungannya untuk “negara Palestina yang berdaulat dan solusi dua negara yang berkelanjutan.”
Laporan: Redaksi