PLTA pumped storage, di mana air dipindahkan antara dua waduk pada ketinggian berbeda untuk menghasilkan listrik saat melewati turbin, merupakan sebuah sistem yang bertujuan untuk memanfaatkan energi surplus Spanyol dari tenaga surya dan angin.
Barcelona, Spanyol (Xinhua/Indonesia Window) – Perusahaan-perusahaan energi terkemuka di Spanyol sedang mempertimbangkan untuk mengubah waduk air menjadi ‘baterai super’ guna menyimpan energi surplus yang dihasilkan oleh energi terbarukan.
Kementerian untuk Transisi Ekologis Spanyol mengatakan pihaknya telah menerima 40 permintaan untuk melakukan penyelidikan awal terkait kelayakan pembangkit listrik tenaga air (PLTA) reversibel yang dapat menyimpan dan menghasilkan listrik. Di antara para pemohon tersebut terdapat perusahaan-perusahaan energi besar termasuk Iberdrola, Endesa, dan Repsol.
PLTA pumped storage, di mana air dipindahkan antara dua waduk pada ketinggian berbeda untuk menghasilkan listrik saat melewati turbin, merupakan sebuah sistem yang bertujuan untuk memanfaatkan energi surplus Spanyol dari tenaga surya dan angin, ungkap seorang pakar energi dari Universitas Barcelona kepada Xinhua pada Rabu (31/7).
Solusi ini akan menjadi salah satu metode paling cepat untuk menyimpan energi dari sumber-sumber terbarukan, yang produksinya bersifat intermiten, menurut Cristian Fabrega, koordinator Magister Energi Terbarukan dan Keberlanjutan Energi di Universitas Barcelona.
Profesor itu menyebutkan bahwa konsep PLTA pumped storage bukanlah hal baru dan telah digunakan di berbagai belahan dunia selama beberapa dekade. Mengingat situasi Spanyol saat ini, sistem ini dapat membantu mengelola surplus energi di negara itu yang terus meningkat “hingga kita menemukan teknologi alternatif lain untuk menyimpan energi.”
Jika semua sumber energi terbarukan diperhitungkan, total porsi energi terbarukan dalam bauran energi Spanyol pada Juni mencapai 58,7 persen. Jika tenaga nuklir disertakan, teknologi bersih mencakup 80 persen dari bauran energi Spanyol.
Spanyol sudah memiliki 21 PLTA pumped storage dengan kapasitas gabungan sebesar 5.380 MW (megawatt). Sebanyak 40 pembangkit listrik lainnya dapat menambah kapasitas penyimpanan sebesar 15.000 MW, tetapi pakar itu memperingatkan bahwa menyelesaikan proyek yang sedemikian banyak tidak akan mudah.
“Itu ide yang bagus karena merupakan teknologi yang tersedia, tetapi masalahnya adalah itu tidak sederhana,” kata Fabrega, seraya menyebutkan masalah utama seperti apakah lokasi tersebut memiliki geografi yang tepat dan sumber daya air yang diperlukan, dan apakah pembangunan bendungan dan waduk baru memiliki dampak lingkungan yang besar.
Peningkatan besar dalam energi terbarukan di Spanyol telah memprioritaskan penyimpanan energi, yang mendorong pemerintah untuk memperbarui Rencana Energi dan Iklim Nasional Terpadu (Integrated National Energy and Climate Plan/INECP) guna menyederhanakan proses administratif pembangunan pembangkit listrik reversibel baru.
Uni Eropa menyetujui pembaruan INECP pada Januari. Rencana tersebut akan berlaku hingga 2030 dan menetapkan tujuan ambisius untuk menyediakan 81 persen daya listrik di Spanyol yang berasal dari energi terbarukan.
“Jaringan listrik melibatkan jumlah energi yang sulit dibayangkan, dan metode penyimpanan yang saat ini unggul, seolah-olah, dalam perlombaan menemukan teknologi yang sesuai tampaknya adalah alternatif hidrogen hijau, itulah sebabnya teknologi ini sangat didorong di tingkat Eropa,” tambah Fabrega.
Hidrogen hijau diperoleh melalui proses kimia yang dikenal sebagai elektrolisis, di mana arus listrik memisahkan hidrogen dari oksigen dalam air, menghasilkan sumber bahan bakar tanpa melepaskan karbon dioksida ke atmosfer.
Untuk “menghindari bergantung pada satu solusi saja”, pakar tersebut menyarankan agar otoritas Spanyol mengembangkan berbagai solusi penyimpanan energi, alih-alih hanya mengandalkan diversifikasi energi.
Laporan: Redaksi