Banner

Menteri Australia: Efek berkepanjangan gangguan TI CrowdStrike dapat berlangsung beberapa pekan

Foto yang diabadikan pada 2 Juli 2024 ini menunjukkan trem yang melewati Katedral St. Paul di Melbourne, Australia. (Xinhua/Ma Ping)

Gangguan pada Microsoft Windows, yang dipicu pembaruan perangkat lunak yang dilakukan oleh perusahaan keamanan siber CrowdStrike pada Jumat (19/7), mengakibatkan lumpuhnya operasional sejumlah bank, maskapai penerbangan, dan bisnis di seluruh dunia.

 

Canberra, Australia (Xinhua) – Gangguan yang berkaitan dengan lumpuhnya sistem teknologi dan informasi (TI) global CrowdStrike akan terus berlanjut selama beberapa pekan, seperti diungkapkan Menteri Dalam Negeri Australia Clare O’Neil.

O’Neil pada Ahad (21/7) memperingatkan bahwa diperlukan waktu hingga dua pekan bagi sektor-sektor yang terdampak gangguan untuk kembali normal.

Gangguan pada Microsoft Windows, yang dipicu pembaruan perangkat lunak yang dilakukan oleh perusahaan keamanan siber CrowdStrike pada Jumat (19/7), mengakibatkan lumpuhnya operasional sejumlah bank, maskapai penerbangan, dan bisnis di seluruh dunia.

O’Neil pada Ahad menggelar pertemuan Mekanisme Koordinasi Nasional, yang mempertemukan badan-badan pemerintah dan perwakilan dari industri yang terdampak untuk membahas gangguan tersebut.

Banner

Dalam sebuah pernyataan yang diunggah di media sosial setelah pertemuan itu, dirinya mengatakan bahwa masih diperlukan waktu sebelum semua sistem dapat beroperasi secara optimal.

“Ada banyak sekali pekerjaan yang dilakukan selama akhir pekan ini untuk memulihkan perekonomian hingga normal. Namun, ini akan memakan waktu hingga semua sektor yang terdampak benar-benar kembali beroperasi,” ujarnya.

“Dalam beberapa kasus, kita mungkin menemui masalah gangguan awal (teething) selama satu atau dua pekan. Tidak ada dampak terhadap infrastruktur penting atau layanan pemerintah.”

Dalam pertemuan tersebut, perwakilan dari CrowdStrike mengatakan bahwa mereka tinggal selangkah lagi meluncurkan perbaikan otomatis untuk isu ini, yang menurut O’Neil akan meningkatkan kecepatan sistem untuk kembali beroperasi.

Dirinya mendesak warga Australia untuk sangat berhati-hati terhadap penipuan dan phishing yang mencoba memanfaatkan gangguan tersebut.

Laporan: Redaksi

Banner

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan