Banner

Gedung Putih sebut Biden positif COVID-19

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden terlihat di Gedung Putih di Washington DC, AS, pada 13 Mei 2024. (Xinhua/Aaron Schwartz)

Biden menghadapi tekanan yang menguat dari beberapa anggota Partai Demokrat untuk mundur dalam pemilihan presiden mengingat adanya kekhawatiran perihal usia dan kesehatan mentalnya menyusul performa debat yang buruk saat berhadapan dengan mantan presiden AS Donald Trump akhir Juni lalu.

 

Washington, AS (Xinhua/Indonesia Window) – Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dinyatakan positif COVID-19 pada Rabu (17/7), seperti dikonfirmasi oleh pihak Gedung Putih.

“Sebelumnya pada hari ini, usai menjalani acara pertamanya di Las Vegas, Presiden Biden dinyatakan positif COVID-19. Dia telah menjalani vaksinasi (COVID-19) dan diberikan dosis penguat (booster), dan mengalami gejala ringan,” ungkap Sekretaris Pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre dalam sebuah pernyataan.

“Dia akan kembali ke Delaware untuk menjalani isolasi mandiri dan tetap menjalankan semua tugasnya secara penuh selama periode tersebut,” imbuhnya.

“Presiden hadir pada sore ini dengan gejala (infeksi) saluran pernapasan atas, termasuk rhinorhea (pilek) dan batuk nonproduktif, yang disertai malaise umum,” menurut catatan dari tim dokter Biden yang disampaikan oleh Jean-Pierre.

Biden dijadwalkan berpidato dalam sebuah konferensi UnidosUS, sebuah kelompok advokasi dan hak-hak sipil warga Latin AS, namun dirinya berhalangan hadir.

“Sangat disayangkan, saya baru saja berbicara dengan Presiden Biden via sambungan telepon dan dia menyampaikan kekecewaan yang mendalam karena tidak dapat berkumpul dengan kita pada sore ini. Presiden telah menghadiri banyak acara, seperti yang kita semua ketahui, dan dia baru saja dinyatakan positif mengidap COVID,” tutur Janet Murguia, presiden kelompok tersebut, kepada para hadirin usai Biden terlambat menghadiri acara yang telah dijadwalkan tersebut.

Ini bukan pertama kalinya Biden (81) dinyatakan positif COVID-19. Sebelumnya, dia teruji positif pada 2022 lalu.

Berita terbaru itu muncul di saat Biden menghadapi tekanan yang menguat dari beberapa anggota Partai Demokrat untuk mundur dalam pemilihan presiden mengingat adanya kekhawatiran perihal usia dan kesehatan mentalnya menyusul performa debat yang buruk saat berhadapan dengan mantan presiden AS Donald Trump akhir Juni lalu.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan