Banner

Presiden Bulgaria tolak pimpin delegasi negaranya di KTT NATO

Presiden Bulgaria Rumen Georgiev Radev memberikan suara saat pemilihan awal parlemen negara tersebut di sebuah tempat pemungutan suara di Sofia, Bulgaria, pada 2 April 2023. (Xinhua/Lin Hao)

Presiden Bulgaria Rumen Radev telah menolak untuk berpartisipasi dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Organisasi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) yang akan datang dan memimpin delegasi Bulgaria di acara tersebut karena ketidaksepakatan dengan posisi pemerintah negara itu.

 

Sofia, Bulgaria (Xinhua) – Presiden Bulgaria Rumen Radev pada Kamis (27/6) menolak untuk berpartisipasi dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Organisasi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) yang akan datang dan memimpin delegasi Bulgaria di acara tersebut karena ketidaksepakatan dengan posisi pemerintah negara itu.

Dewan Menteri Bulgaria pada Rabu (26/6) menyetujui posisi kerangka kerja negara tersebut untuk KTT NATO, yang akan diselenggarakan pada 9 hingga 11 Juli di Washington.

Sebelumnya Radev diusulkan untuk memimpin delegasi Bulgaria, agar mempresentasikan posisi kerangka kerja yang telah diadopsi dan, berdasarkan posisi tersebut, “menyetujui dan/atau mengonfirmasi” dokumen yang dipresentasikan pada KTT NATO.

Presiden Bulgaria Rumen Radev
Foto yang diabadikan pada 4 April 2024 ini menunjukkan upacara peletakan karangan bunga di markas besar Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) di Brussel, Belgia. (Xinhua/Zhao Dingzhe)

Dimitar Glavchev, perdana menteri sekaligus menteri luar negeri sementara negara tersebut, termasuk dalam delegasi Bulgaria yang menghadiri acara itu.

Banner

“Saya tidak menerima beberapa ketentuan dari posisi kerangka kerja yang diadopsi oleh Dewan Menteri mengenai komitmen yang dibuat oleh negara kami” tentang konflik di Ukraina, ungkap Radev dalam sebuah pernyataan.

“Dalam hal ini, saya tidak menerima usulan pemerintah untuk memimpin delegasi Bulgaria dan berpartisipasi dalam pertemuan Kepala Negara dan Pemerintahan di Washington,” sebut Radev.

Setelah pernyataan Radev, Kementerian Pertahanan Bulgaria mengatakan bahwa pemerintah telah mengundang Presiden untuk memimpin delegasi dalam kapasitasnya sebagai Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata dan Kepala Negara, serta keputusan untuk menerima atau memutuskan untuk memimpin delegasi adalah keputusan pribadi Presiden.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan