Banner

China layangkan protes pada WTO soal subsidi AS untuk kendaraan listrik

Deretan robot mengelas rangka bodi mobil di pabrik produsen kendaraan listrik (electric vehicle/EV) China, Li Auto Inc., di Changzhou, Provinsi Jiangsu, China timur, pada 10 Januari 2024. (Xinhua/Ji Chunpeng)

Protes atas subsidi Amerika Serikat untuk kendaraan listrik diajukan oleh China untuk melindungi kepentingan perusahaan-perusahaan kendaraan energi baru (new energy vehicle/NEV) negara tersebut.

 

Beijing, China (Xinhua) – China melayangkan protes kepada Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) pada Selasa (26/3) atas subsidi Amerika Serikat (AS) untuk kendaraan listrik, demikian disampaikan Kementerian Perdagangan China.

Protes tersebut diajukan untuk melindungi kepentingan perusahaan-perusahaan kendaraan energi baru (new energy vehicle/NEV) China dan menjaga lingkungan persaingan yang adil dalam industri NEV global, kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.

Pihak AS memberlakukan Undang-Undang Penurunan Inflasi (Inflation Reduction Act) dan aturan implementasinya dengan dalih untuk merespons perubahan iklim dan melindungi lingkungan, merumuskan kebijakan subsidi diskriminatif untuk kendaraan energi baru, dan di saat yang sama mengecualikan produk dari China dan anggota WTO lainnya serta mendistorsi persaingan yang sehat, menurut pernyataan itu.

Kebijakan-kebijakan tersebut sangat mengganggu rantai industri dan pasokan global NEV, serta melanggar aturan WTO seperti perlakuan nasional dan most favored nation (MFN), yang dengan tegas ditentang oleh China, lanjut pernyataan itu.

Banner

China dengan tegas menjunjung tinggi sistem perdagangan multilateral berbasis aturan dan menghormati hak-hak sah anggota WTO untuk menerapkan subsidi industri di bawah kerangka aturan guna mendorong pembangunan ekonomi dan sosial mereka sendiri, bunyi pernyataan tersebut.

China mendesak AS agar mematuhi aturan WTO, menghormati tren perkembangan industri NEV global, mengoreksi kebijakan industri yang diskriminatif tepat pada waktunya, serta menjaga stabilitas rantai industri dan pasokan global NEV, seperti tertulis dalam pernyataan itu.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan