Industri pertahanan Eropa akan meningkatkan produksi amunisinya menjadi dua juta peluru per tahun pada akhir 2025, dengan kapasitas produksi tahunannya untuk peluru kaliber 155 mm mencapai 1 juta per tahun pada Januari lalu.
Brussel, Belgia (Xinhua) – Komisi Eropa pada Jumat (15/3) mengumumkan alokasi dana sebesar 500 juta euro atau sekitar 544 juta dolar AS untuk meningkatkan produksi amunisi sebagai bagian dari dukungannya terhadap industri pertahanan Eropa.
Dalam pernyataannya, komisi tersebut mengatakan bahwa ini akan memungkinkan industri pertahanan Eropa untuk meningkatkan produksi amunisinya menjadi dua juta peluru per tahun pada akhir 2025. Kapasitas produksi tahunannya untuk peluru kaliber 155 mm mencapai 1 juta per tahun pada Januari lalu.
Untuk membantu industri Eropa dalam meningkatkan produksi serta kesiapan amunisinya, komisi tersebut mengatakan bahwa pihaknya telah memilih 31 proyek di lima bidang, yakni bahan peledak, bubuk mesiu, peluru, rudal, serta sertifikasi pengujian dan rekondisi.
Pada hari yang sama, komisi tersebut meluncurkan program kerja untuk instrumen tersebut guna memperkuat industri pertahanan Eropa melalui pengadaan bersama serta program kerja tahunan keempat Dana Pertahanan Eropa (European Defence Fund). Program-program itu, yang bertujuan untuk memperkuat basis industri dan teknologi pertahanan Eropa, memiliki total anggaran hampir 2 miliar euro.
Peningkatan produksi amunisi Uni Eropa diatur dalam Undang-undang Dukungan Produksi Amunisi (Act in Support of Ammunition Production/ASAP) yang merupakan tanggapan langsung terhadap permintaan Dewan UE untuk segera mengirimkan amunisi, dan jika diminta rudal, ke Ukraina, dan untuk membantu negara-negara anggota mengisi kembali persediaan mereka dengan menerapkan langkah-langkah yang ditargetkan.
ASAP menerapkan jalur 3 (bagian industri) dari apa yang disebut pendekatan tiga jalur dari rencana amunisi yang disetujui oleh Dewan pada bulan Maret 2023.
*1 euro = 17.042 rupiah
**1 dolar AS = 15.582 rupiah
Laporan: Redaksi