Paket darurat bantuan keamanan berupa senjata dan peralatan senilai 300 miliar dolar AS digelontorkan Washington untuk mengatasi beberapa kebutuhan mendesak Ukraina.
Washington DC, AS (Xinhua) – Gedung Putih pada Selasa (12/3) mengumumkan bahwa pihaknya akan memberikan paket bantuan keamanan tambahan senilai 300 miliar dolar Amerika Serikat (AS) kepada Ukraina, pendanaan yang dimungkinkan berkat penghematan biaya dalam kontrak-kontrak Pentagon dengan para produsen senjata dalam negeri.
Pengumuman tersebut disampaikan oleh Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan dalam sebuah konferensi pers di Gedung Putih.
“Hari ini, atas nama Presiden (Joe) Biden, saya mengumumkan paket darurat bantuan keamanan berupa senjata dan peralatan senilai 300 miliar dolar AS untuk mengatasi beberapa kebutuhan mendesak Ukraina,” ucap Sullivan.
Sullivan mengatakan kepada para wartawan bahwa pada saat uang yang dimiliki pemerintah AS untuk mendukung Ukraina mulai menipis di tengah blokade kongres terhadap alokasi dana baru, pendanaan baru tersebut tersedia berkat penghematan yang dilakukan dalam sejumlah kontrak yang ditandatangani oleh Departemen Pertahanan AS dengan para produsen senjata untuk menambah persediaan AS.
“Kontrak-kontrak tersebut nilainya lebih rendah dari yang dianggarkan sebelumnya. Jadi, kami memiliki sejumlah dana yang tersedia, dan untuk menjelaskan dengan lebih rinci, kami dapat menggunakan penghematan biaya ini untuk memberikan bantuan keamanan baru dalam jumlah yang tidak terlalu besar saat ini, tanpa memengaruhi kesiapan militer AS.”
Sullivan terus mendesak para anggota parlemen di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) AS untuk menyetujui permintaan anggaran tambahan dari Biden yang mencakup sekitar 60 miliar dolar AS untuk Ukraina, dan memperingatkan bahwa bantuan yang baru saja diumumkan oleh Gedung Putih tersebut akan “memungkinkan senjata-senjata Ukraina tetap bisa ditembakkan untuk sementara waktu, tetapi hanya dalam waktu yang singkat.” Ukraina diperkirakan tetap akan kehabisan amunisi “dalam beberapa pekan ke depan,” imbuhnya.
“Sudah jelas bahwa paket ini tidak menggantikan dan tidak boleh menunda kebutuhan penting untuk meloloskan RUU keamanan nasional bipartisan. Dunia sedang memperhatikan, waktu terus berjalan, dan kita perlu melihat tindakan secepat mungkin bahkan saat kita sedang berupaya maksimal untuk membantu Ukraina pada saat dibutuhkan,” ujar Sullivan.
*1 dolar AS = 15.603 rupiah
Laporan: Redaksi