Banner

Diagnosis penyakit Alzheimer kini dapat dilakukan melalui tes darah inovatif dengan tingkat akurasi lebih dari 96 persen.

 

Hong Kong, China (Xinhua) – Kolaborasi penelitian internasional yang dipimpin oleh Universitas Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Hong Kong (Hong Kong University of Science and Technology/HKUST) mencapai tonggak penting dalam diagnosis dan manajemen penyakit Alzheimer, menurut konferensi pers pada Senin (19/2) di Hong Kong.

Dipelopori oleh Prof. Nancy Ip, Presiden dan Morningside Professor Ilmu Hayati di HKUST, sekaligus Direktur Pusat Penyakit Neurodegeneratif Hong Kong (Hong Kong Center for Neurodegenerative Diseases/HKCeND), tim ini telah mengembangkan tes darah inovatif untuk deteksi dini penyakit Alzheimer dan gangguan kognitif ringan (mild cognitive impairment/MCI), dengan tingkat akurasi masing-masing lebih dari 96 persen dan 87 persen.

Penyakit Alzheimer menyerang lebih dari 50 juta orang di seluruh dunia, ditandai dengan akumulasi beta amiloid beracun dalam otak, yang mengakibatkan hilangnya memori dan penurunan kognitif secara progresif. Meskipun persetujuan obat baru-baru ini menawarkan harapan, sebagian besar individu masih belum terdiagnosis dan tidak diobati karena tantangan dalam deteksi dini. Tes darah yang dikembangkan HKUST memberikan solusi noninvasif, yang dapat diterapkan di seluruh populasi etnis, dan berpotensi merevolusi diagnosis dan strategi pengobatan penyakit Alzheimer, menurut universitas tersebut.

“Tes darah kami terutama ditujukan untuk mendeteksi pasien MCI amiloid beta positif, atau pengujian pada populasi umum secara luas. Tes ini dapat membantu dokter dan pasien dalam mengidentifikasi penyakit sedini mungkin, sehingga memungkinkan pengobatan dan penanganan tepat waktu terhadap kondisi ini,” jelas peneliti post-doctoral, Divisi Ilmu Hayati, HKUST, Jason Jiang.

Banner

Menurut HKUST, tidak seperti tes darah yang ada saat ini, yang fokus pada analisis biomarker tunggal, tes yang dikembangkan HKUST secara bersamaan mengukur kadar 21 protein, yang mengungkap perubahan pada jalur biologis penting. Profil komprehensif ini memungkinkan klasifikasi penyakit Alzheimer dan MCI yang lebih akurat, membuka jalan bagi pendekatan pengobatan yang dipersonalisasi.

Penelitian tersebut dilakukan antara lain bekerja sama dengan para peneliti di University College London.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan