ZTE Corporation menjalin kerja sama dengan Masyarakat Telematika Indonesia (MASTEL), China Institute of Communication (CIC), dan Telkom University terkait pengembangan ekosistem digital di Indonesia dan China.
Jakarta (Xinhua) – Perusahaan raksasa telekomunikasi asal China, ZTE Corporation, menjalin kerja sama dengan Masyarakat Telematika Indonesia (MASTEL), China Institute of Communication (CIC), dan Telkom University terkait pengembangan ekosistem digital di Indonesia dan China.
Empat pihak tersebut menandatangani nota kesepahaman (MoU) yang berisi kerja sama untuk meningkatkan keterampilan digital dan kemampuan para teknisi di kedua negara. Upacara penandatanganan MoU dilakukan di Kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (RI) di Jakarta pada Senin (29/1) dan disaksikan langsung oleh Menteri Komunikasi dan Informatika RI Budi Arie Setiadi dan Executive Vice President sekaligus Chief Executive Secretary Asosiasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi China (China Association of Science and Technology/CAST) He Junke.
Ketua Umum MASTEL Sarwoto Atmosutarno menekankan pentingnya sumber daya manusia (SDM) untuk mendukung sektor teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang saat ini sedang berkembang pesat. “Dengan demikian, pengembangan keterampilan dan pengetahuan SDM merupakan hal yang krusial,” ujar Sarwoto dalam sambutannya.
Selain menandatangani MoU, ZTE dan Telkom University juga meresmikan Laboratorium Digital Enterprise Ecosystem (DEE) di kampus Bandung. Laboratorium ini diharapkan dapat mendukung peningkatan talenta digital dan mendorong kolaborasi antara pengembang aplikasi, perusahaan, serta operator jaringan seluler guna mengembangkan ekosistem perangkat keras maupun perangkat lunak.
Rektor Telkom University Adiwijaya mengatakan bahwa laboratorium itu akan memberikan manfaat bagi kampusnya untuk mendorong penelitian dan inovasi pengembangan produk atau aplikasi perusahaan digital yang dipasang di bawah teknologi LTE atau jaringan 5G milik ZTE.
“Laboratorium ini juga mendukung kegiatan kami seperti melatih dan mendidik mahasiswa untuk mengetahui cara kerja peralatan 5G dan pengoperasiannya dengan tujuan untuk mengembangkan talenta digital bagi Indonesia,” tutur Adiwijaya.
Presiden Direktur ZTE Indonesia Richard Liang menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah, asosiasi, industri, dan akademisi dalam memperkuat ekosistem digital yang inklusif. Sementara itu, Wakil Sekretaris Jenderal CIC Wu Ouyang menilai kerja sama ini membuka peluang baru bagi China dan Indonesia untuk memperkuat pertukaran teknis, pelatihan talenta, dan kerja sama industri di bidang TIK.
Laporan: Redaksi