Bogor, Jawa Barat (Indonesia Window) – Padang lamun di wilayah perairan Indonesia kini berada dalam kondisi kurang sehat menurut data terbaru dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) melalui Pusat Penelitian Oseanografi – Coremap CTI (Coral Triangle Initiative).
“Menurut data penelitian tahun 2018-2019, status padang lamun di perairan Indonesia masih dikategorikan kurang sehat atau moderat,” jelas Plt. Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Kebumian LIPI, Agus Haryono, pada Selasa (30/6), seperti dikutip dari situs jejaring LIPI.
Program pemantauan padang lamun pada tahun 2018-2019 di Indonesia menyimpulkan bahwa ekosistem penting di kawasan pesisir tersebut umumnya memiliki komposisi multispesies, dengan tujuh hingga sembilan jenis lamun dan memiliki kelimpahan yang relatif sedang dengan tutupan antara 30-40 persen.
Selain itu, hasil pemantauan juga menemukan bahwa padang lamun di bagian timur Indonesia umumnya lebih tinggi dalam hal persentase tutupan dan kekayaan spesies dibandingkan bagian barat Indonesia.
Padang lamun (seagrass bed) merupakan salah satu dari tiga ekosistem penting di kawasan pesisir bersama dengan terumbu karang dan bakau (mangrove).
Padang lamun memiliki banyak potensi ekologi dan ekonomi karena berperan dalam menyaring polutan dari daratan sebelum masuk ke ekosistem terumbu karang, serta menyerap karbondioksida.
Padang lamun juga enjadi habitat komoditas hasil laut bernilai ekonomi tinggi seperti ikan baronang dan rajungan, serta spesies langka dugong yang terancam punah.
Dalam laporan sebelumnya, LIPI menunjukkan Indonesia setidaknya memiliki padang lamun seluas 292 ribu hektare dan merupakan yang terbesar di Asia Tenggara.
Laporan: Redaksi