Jumlah warga Palestina yang tewas di Gaza hampir 25.000

Asap mengepul dari bangunan-bangunan yang hancur di Jalur Gaza seperti terlihat dari Israel selatan pada 18 Januari 2024. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Kamis (18/1) mengatakan bahwa negaranya akan mempertahankan kontrol keamanan atas Jalur Gaza setelah konflik yang sedang berlangsung dengan Hamas berakhir. (Xinhua/Gil Cohen Magen)

Hampir 25.000 warga Palestina dilaporkan tewas dalam konflik Israel-Hamas yang sedang berlangsung di Gaza sejak 7 Oktober tahun lalu, mayoritas adalah wanita dan anak-anak.

 

Jenewa, Swiss (Xinhua) – Hampir 25.000 warga Palestina dilaporkan tewas dalam konflik Israel-Hamas yang sedang berlangsung di Gaza sejak 7 Oktober tahun lalu, mayoritas adalah wanita dan anak-anak, kata seorang pejabat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Jumat (19/1).

Ajith Sunghay, seorang pejabat di Kantor Komisaris Tinggi Hak Asasi Manusia PBB di Wilayah Pendudukan Palestina, mengatakan dalam sebuah konferensi pers melalui tautan video dari Gaza bahwa situasi di sana merupakan “krisis kemanusiaan yang masif.”

Di Rafah, pejabat tersebut mengatakan bahwa sejak 15 Januari dia telah menyaksikan ribuan orang berdatangan dari berbagai tempat dan dalam situasi putus asa, mendirikan tempat penampungan sementara dengan material seadanya yang dapat mereka temukan.

Hampir 25.000 warga Palestina
Seorang anak laki-laki yang terluka duduk di antara reruntuhan pascaserangan udara Israel di Kota Rafah, Jalur Gaza selatan, pada 18 Januari 2024. Jumlah warga Palestina yang tewas akibat serangan Israel di Jalur Gaza saat ini telah bertambah menjadi 24.620, menurut laporan Kementerian Kesehatan yang berbasis di Gaza pada Kamis (18/1). (Xinhua/Khaled Omar)

“Pemadaman saluran komunikasi terus berlanjut sejak 12 Januari, yang berkontribusi terhadap ketakutan dan kebingungan. Pengeboman di Gaza Tengah dan Khan Younis terdengar hingga Rafah,” katanya.

Berbicara dari Amman, Tess Ingram dari Dana Anak-Anak PBB (UNICEF) mengatakan dalam konferensi pers pada Jumat bahwa sekitar 135.000 anak di bawah usia dua tahun di Gaza menghadapi risiko gizi buruk yang parah. Di wilayah utara Gaza, katanya, situasinya bahkan lebih buruk lagi.

Hampir 25.000 warga Palestina
Seorang tentara Israel terlihat di dekat perbatasan dengan Jalur Gaza, di Israel selatan, pada 18 Januari 2024. (Xinhua/Gil Cohen Magen)

Ingram mengatakan bahwa selama sepekan di Gaza dia telah melihat para ibu baru yang kehilangan bayinya, serta bayi-bayi lain yang menderita luka dan penyakit serius.

Saat ini sulit untuk menentukan angka kematian bayi secara pasti, kata Ingram, karena kondisi yang sulit dan akses yang terbatas. Namun, dia menggarisbawahi bahwa dapat dipastikan bayi-bayi sedang sekarat karena kelaparan, penyakit, kedinginan, serta pengeboman, dan tidak ada akses terhadap bantuan yang memadai.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan