Penjualan ritel Amerika Serikat tanpa menyertakan produk otomotif tumbuh 3,1 persen secara tahunan (year on year/yoy) pada periode 1 November hingga 24 Desember 2023.
New York City, AS (Xinhua) – Penjualan ritel Amerika Serikat (AS) tanpa menyertakan produk otomotif tumbuh 3,1 persen secara tahunan (year on year/yoy) pada periode 1 November hingga 24 Desember 2023, menurut data awal dalam laporan Mastercard SpendingPulse terbaru yang dirilis pada Selasa (26/12).
Berbeda dengan laporan untuk tahun ini, AS mencatatkan pertumbuhan 7,6 persen (yoy) dalam periode yang sama pada 2022.
Namun, data terbaru menunjukkan bahwa belanja konsumen AS menunjukkan level yang lebih baik dibanding beberapa perkiraan sebelumnya.
Konsumen AS tercatat membelanjakan uangnya dengan cermat pada musim liburan ini, kata Michelle Meyer, kepala ekonom di Mastercard Economics Institute.
“Latar ekonomi masih tergolong baik dengan penciptaan lapangan kerja yang sehat dan meredanya tekanan inflasi, sehingga memungkinkan konsumen untuk membeli barang dan pengalaman yang paling mereka hargai,” kata Meyer.
Secara khusus, penjualan ritel daring meningkat 6,3 persen (yoy), sementara penjualan di toko hanya menunjukkan pertumbuhan 2,2 persen (yoy).
Penjualan ritel di restoran mencatat pertumbuhan sebesar 7,8 persen (yoy) pada periode ini berkat meningkatnya pertemuan keluarga dan sosial, sementara penjualan perhiasan dan barang elektronik merosot masing-masing sebesar 2 persen dan 0,4 persen.
Tidak disesuaikan dengan inflasi, temuan-temuan dalam laporan ini didasarkan pada aktivitas penjualan agregat dalam jaringan pembayaran Mastercard, ditambah dengan estimasi berbasis survei untuk beberapa format pembayaran tertentu lainnya, seperti uang tunai dan cek.
Federasi Ritel Nasional AS memperkirakan bahwa belanja liburan selama bulan November dan Desember 2023 diperkirakan akan tumbuh antara 3 hingga 4 persen dari angka tahun 2022, menjadi antara 957,3 miliar hingga 966,6 miliar dolar AS.
*1 dolar AS = 15.489 rupiah
Laporan: Redaksi