Trade Expo Indonesia (TEI) berhasil menggelar konsultasi bisnis yang memfasilitasi 985 pelaku usaha, penjajakan kerja sama bisnis sebanyak 144 pertemuan dengan capaian transaksi sebesar 20 juta dolar, serta menggelar 43 forum & seminar.
Jakarta (Indonesia Window) –Trade Expo Indonesia (TEI) yang diselenggarakan secara hibrida pada 18 Oktober – 18 Desember 2023 resmi ditutup oleh Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Didi Sumedi, mewakili Menteri Perdaganganpada Rabu, (20/12) di Jakarta.
Hingga hari terakhir penyelenggaraan, pameran dagang terbesar di Indonesia ini mampu meraup potensi transaksi mencapai 30,5 miliar dolar AS atau senilai 472,8 triliun rupiah, kata Didi seperti dikutip oleh Kementerian Perdagangan (Kemendag) RI.
Nilai ini jauh melampaui target yang ditetapkan yakni sebesar 11 miliar dolar.
“Capaian potensi transaksi TEI 2023 yang sebesar 30,5 miliar dolar atau senilai 472,8 triliun rupiah ini mencakup transaksi dagang secara daring, luring, dan investasi,” ujar Dirjen Didi.
Di tempat terpisah, Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menjelaskan bahwa capaian TEI 2023 ini menunjukkan bahwa daya saing produk Indonesia terbukti tangguh di tengah tantangan ekonomi global.
Mendag Zulkifli Hasan juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah menyukseskan pelaksanaan TEI ke-38.
“Di tengah berbagai tantangan global yang membayangi, di antaranya perang Rusia dan Ukraina yang masih berlanjut serta pemulihan ekonomi global yang berjalan lambat setelah pandemi, kita berhasil menunjukkan pada dunia bahwa kinerja ekspor mampu bertahan dan ekonomi Indonesia terbukti tangguh,” ungkapnya.
Transaksi yang dicapai melalui pelaksanaan TEI tahun ini menjadi cerminan bahwa produk Indonesia masih menjadi favorit negara-negara mitra dagang, Mendag menjelaskan.
Secara rinci, produk penyumbang transaksi terbesar yaitu batubara dengan nilai transaksi mencapai 13,80 miliar dolar, produk kimia dan kimia organik (3,73 miliar dolar), produk manufaktur lainnya (3,35 miliar dolar), tenaga kerja formal (2,7 miliar dolar), dan produk elektronik (652,62 juta dolar).
Adapun negara penyumbang transaksi terbesar selama TEI 2023 yaitu, India dengan nilai transaksi mencapai 7,58 miliar dolar, Malaysia (6,32 miliar dolar), China (5,59 miliar dolar), Arab Saudi (2,86 miliar dolar), dan Filipina (926,97 juta dolar).
Selama penyelenggaraan TEI 2023, Kemendag menggelar berbagai kegiatan untuk memfasilitasi pelaku usaha Indonesia dan mitra dagang dari berbagai negara.
Kegiatan tersebut yaitu penandatanganan nota kesepahaman (MoU) yang berhasil memfasilitasi 242 komitmen dagang antara eksportir Indonesia dengan pelaku usaha dari 32 negara mitra dengan nilai transaksi mencapai 24,37 miliar dolar.
Selain itu, Trade Expo Indonesia (TEI) berhasil menggelar konsultasi bisnis (business counseling) yang memfasilitasi 985 pelaku usaha, penjajakan kerja sama bisnis (business matching) sebanyak 144 pertemuan dengan capaian transaksi sebesar 20 juta dolar, serta menggelar 43 forum & seminar.
Tahun ini, TEI diikuti oleh 1.200 peserta. Para peserta pameran terbagi dalam tujuh kategori produk, yaitu Food & Beverages; Home Living; Chemical, Energy & Industrial Product; Digital & Services; Medical Equipment & Healthcare; Beauty & Personal Care; serta Fashion, Textile & Accessories.
Dari segi pengunjung, TEI 2023 telah dihadiri oleh 38,9 ribu pengunjung. Khusus secara luring, TEI 2023 dihadiri lebih dari 33 ribu orang dari 116 negara.
Sedangkan secara daring, TEI 2023 berhasil menarik 5,6 ribu pengunjung dari 46 negara. Bersamaan dengan pelaksanaan TEI, Kemendag juga berhasil menggelar Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) pada 19—21 Oktober 2023.
Pada ajang ini, ditampilkan lebih dari 1000 koleksi busana Muslim dari 214 desainer atau jenama Indonesia. Tahun ini, JMFW berhasil membukukan transaksi sebesar 20,9 juta dolar atau setara dengan 330 miliar rupiah dengan mitra dagang Indonesia yang berasal dari Malaysia, Indonesia, Thailand, Persatuan Emirat Arab, Prancis, Nigeria, Iran, India, Singapura, dan Korea Selatan.
Didi menjelaskan, pemerintah akan bekerja keras dan optimis dengan terus mempromosikan produk Indonesia ke pasar global dan meningkatkan akses pasar dengan menginisiasi peluang, termasuk melalui pelaksanaan TEI mendatang.
“Dengan memanfaatkan kerja sama perdagangan dalam berbagai fora dan optimalisasi teknologi digital, kami akan terus proaktif meningkatkan kualitas pelayanan untuk mendorong peningkatan ekspor,” kata Didi.
Laporan: Redaksi