Banner

Feature – Hotpot rasa Tom Yam Kung digemari di Yunnan, China barat daya

Foto berikut ini menunjukkan berbagai makanan termasuk hotpot Tom Yam Kung yang disajikan di restoran milik Fan Zhiwen di Kota Kunming, Provinsi Yunnan, China barat daya. (Xinhua)

Hotpot Tom Yam Kung memadukan masakan populer di China yaitu hotpot dengan hidangan Thailand, berisi berbagai macam daging, makanan laut, serta sayuran direbus dengan bumbu Tom Yam Kung.

 

Kunming, China (Xinhua) – Fan Zhiwen (35), seorang pebisnis restoran hotpot (aneka rebusan panas khas China) di Kunming, ibu kota Provinsi Yunnan, China barat daya, berhasil memadukan masakan populer di China yaitu hotpot dengan hidangan Thailand Tom Yam Kung. Berbagai macam daging, makanan laut, serta sayuran direbus dengan bumbu Tom Yam Kung di restorannya, menggugah selera banyak konsumen dan menjadikan restoran itu kian laris manis di Kunming.

Hotpot rasa Tom Yam Kung menjadi pilihan utama bagi sebagian besar konsumen,” ujar Fan, pengelola restoran yang mengutamakan masakan Thailand dan etnis Dai (suku etnis minoritas China yang banyak menetap di Yunnan).

“Ada banyak masakan Thailand maupun Dai yang berupa salad, yang rasanya sedikit dingin saat dimakan. Pada musim dingin saat ini, kami ingin menghadirkan makanan yang lebih menghangatkan, serta menjaga ciri khas restoran kami. Itulah sebabnya hotpot Tom Yam Kung dimunculkan dalam menu,” kata Fan.

Pada musim yang berbeda, menu di restoran Fan juga diperbarui, contohnya hotpot pada musim dingin dan bermacam-macam salad pada musim panas. Pada perayaan Songkran Thailand, menu spesial juga akan disediakan.

Banner

Songkran mengacu pada peralihan tahunan matahari ke konstelasi Aries, tanda Zodiak pertama, yang menandai awal tradisional tahun baru. Terjadi pada pertengahan bulan April setelah panen padi, hari istimewa ini adalah saat orang berkumpul kembali dengan keluarga mereka dan memberikan penghormatan kepada orang lanjut usia, leluhur, dan patung suci Buddha. Menuangkan air adalah ritual penting selama Songkran, melambangkan pembersihan, penghormatan, dan keberuntungan.

Hotpot Tom Yam Kung
Foto ini menunjukkan Fan Zhiwen, seorang pemilik restoran makanan Thailand dan etnis Dai di Kota Kunming, Provinsi Yunnan, China barat daya, sedang mengolah bumbu hotpot rasa Tom Yam Kung di restorannya. (Xinhua)

Fan sudah mengelola restoran bergaya Thailand sejak 2015. Menurutnya, hotpot rasa Tom Yam Kung sangat laris di kalangan katering di Kunming, dan ada restoran yang sudah memiliki sejarah selama puluhan tahun. Selain menikmati Tom Yam Kung di restoran, banyak warga Kunming memilih untuk membeli bumbu Thailand dan memasak sendiri di rumah.

Seiring suhu yang semakin rendah di Kunming, hotpot menjadi pilihan banyak konsumen. Menurut data dari berbagai platform belanja atau pesan antar China seperti Meituan dan Dianping, jumlah restoran dan tempat makan di Yunnan yang mendaftar di platform tersebut dan menghadirkan paket hotpot Tom Yam Kung meningkat pesat, dan jumlah pesanan untuk paket itu menunjukkan kenaikan lebih dari 74 persen secara tahunan (year on year) pada periode 1-13 Desember tahun ini.

Berkat peningkatan hubungan dan pertukaran China-Thailand, masakan Thailand di China berkembang dari ‘pendatang baru’ menjadi masakan sehari-hari di China, sementara perpaduan antara masakan China dan Thailand juga menjadi tren di banyak tempat.

Tren tersebut nyatanya membawa peluang bisnis bagi banyak pemilik restoran, dengan jumlah restoran yang menghadirkan menu makanan Thailand dan nilai penjualan terkait terus meningkat secara signifikan.

Laporan: Redaksi

Banner

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan