KPMI Korwil Bogor akan menyelenggarakan sejumlah kegiatan pada 2024, di antaranya ‘kopdar bisnis’ dengan tema yang beragam, inkubasi bisnis, pendampingan sertifikasi halal, rihlah dan dakwah, membangun koperasi syariah, serta pengumpulan dan penyaluran wakaf tunai dan nontunai.
Bogor, Jawa Barat (Indonesia Window) – Puluhan pengusaha Muslim di Kabupaten dan Kota Bogor menguatkan sinergi dan kolaborasi dalam acara bincang ‘kopdar bisnis’ bertema ‘Pengusaha Boikot Mental Menyerah, Melangkah Dengan Komitmen Agar Bisnis Tetap Solid’, yang digelar oleh Komunitas Pengusaha Muslim Indonesia (KPMI) koordinator wilayah (korwil) Bogor, di Bogor, Sabtu.
“Visi dari KPMI adalah membentuk pengusaha Muslim yang selamat di dunia dan akhirat, karena pedagang atau pengusaha yang baik akan bersama Rasulullah ﷺ di hari akhir,” kata Ketua KPMI Korwil Bogor Nanang Suriyana dalam sambutan pembukanya.
Dia menerangkan, KPMI berdiri di atas empat pilar, yakni edukasi dan literasi, produksi, pembiayaan, dan pemasaran, yang menjadi dasar dalam menjalankan kegiatan-kegiatannya.
“Anggota KPMI harus lulus kelas fikih muamalah yang diselenggarakan oleh KPMI. Kegiatan ini didasari pilar edukasi dan literasi,” jelas Nanang, seraya menambahkan, KPMI Korwil Bogor telah memulai kajian ilmiah rutin sebanyak dua kali dalam sebulan, salah satunya membedah kitab muamalah bersama Ustadz. Ahmad Suryana.
Di atas pilar marketing atau pemasaran, lanjutnya, KPMI di tingkat nasional telah beberapa kali menggelar acara pameran gaya hidup halal, Muslim LifeFair dan Muslim LifeFest, di Jakarta dan sejumlah kota-kota besar di Tanah Air, dalam kerangka Business to Consumer (B to C).
“KPMI Korwil Bogor sedang mempersiapkan acara serupa di Bogor sebagai upaya untuk memasarkan produk-produk barang dan jasa para pengusaha Muslim Bogor,” ujar Ketua KPMI Korwil Bogor.
Dia melanjutkan, organisasi yang berdiri tahun 2010 tersebut juga memiliki rumah halal bersama yang dapat membantu kegiatan produksi para anggotanya dalam menghasilkan produk berkualitas yang memenuhi permintaan pasar dalam dan luar negeri.
Sementara itu, untuk kebutuhan pembiayaan, Nanang menerangkan bahwa saat ini di Indonesia telah tersedia banyak lembaga keuangan baik pemerintah maupun swasta yang menawarkan skema pembiayaan dan pemodalan usaha tanpa riba.
“Makanya, kopdar perdana KPMI Bogor hari ini membahas pemodalan syariah bagi para pengusaha,” imbuhnya.
Kegiatan
Di tingkat korwil, jelas Nanang, KPMI Bogor akan menyelenggarakan sejumlah kegiatan di tahun 2024, di antaranya ‘kopdar bisnis’ dengan tema yang beragam, inkubasi bisnis, pendampingan sertifikasi halal, rihlah dan dakwah, membangun koperasi syariah, serta pengumpulan dan penyaluran wakaf tunai dan nontunai.
“Kopdar bisnis diharapkan menjadi kegiatan rutin untuk terus menyemangati para pengusaha di Bogor dalam mengembangkan usaha mereka. Selain itu, kita juga akan mengadakan pelatihan-pelatihan sesuai dengan kebutuhan para anggota,” ujarnya.
Kegiatan lainnya adalah inkubasi bisnis yang bertujuan membantu para pengusaha untuk membangun dan mengembangkan bisnis mereka, termasuk dalam memperoleh modal dengan menjadikan unit usaha ‘bankable’ sebelum mengajukan permohonan modal ke lembaga-lembaga keuangan.
Inkubasi bisnis tersebut juga meliputi pendampingan halal yang diharapkan mendukung target pemerintah untuk menciptakan tiga juta produk halal di Tanah Air.
“Dalam hal ini pemerintah tidak bisa bekerja sendiri dan memerlukan orang-orang yang bersertifikasi untuk membantu mencapai target tersebut. KPMI berharap dapat melahirkan 1.000 pendamping halal, dan Korwil Bogor bisa melahirkan 30 pendamping di kuartal pertama 2024,” pungkas Nanang.
Laporan: Redaksi