China Energy Investment Corporation (China Energy) memproduksi 571,1 miliar kilowatt-jam (kWh) listrik pada paruh pertama (H1) 2023, menandai output tertinggi yang pernah dicatat untuk periode ini dalam sejarah.
Beijing, China (Xinhua) – China Energy Investment Corporation (China Energy), raksasa pembangkit listrik tenaga batu bara terbesar di dunia, pada Jumat (21/7) melaporkan produksi listrik setengah tahun yang memecahkan rekor untuk memenuhi permintaan energi negara itu yang dipicu oleh gelombang panas ekstrem.
Perusahaan milik negara itu memproduksi 571,1 miliar kilowatt-jam (kWh) listrik pada paruh pertama (H1) 2023, menandai output tertinggi yang pernah dicatat untuk periode ini dalam sejarah, kata perusahaan itu dalam sebuah konferensi pers.
Pembangkit listrik tenaga batu bara milik perusahaan juga mencapai level rekor untuk periode yang sama, naik 8,4 persen secara tahunan (year on year/yoy), imbuh China Energy.
Sebagai penambang batu bara utama di China, perusahaan tersebut memproduksi lebih dari 300 juta ton batu bara pada periode Januari-Juni, dengan produksi batu bara bulanan rata-rata mencapai 51,7 juta ton, untuk menjamin pasokan energi di tengah musim puncak konsumsi daya, ungkap Huang Qing, juru bicara China Energy.
Batu bara yang diproduksi sendiri perusahaan itu tetap berada di level puncak 50 juta ton selama 21 bulan berturut-turut sejak Oktober 2021, dan produksi batu bara mereka pada bulan Maret mencapai level tertinggi bulanan sebesar 53,74 juta ton, menurut pihak perusahaan.
Menuju Juli, China Energy mengatakan pihaknya telah melanjutkan produksi listrik yang kuat, mencetak rekor harian 4,19 miliar kWh output listrik pada 11 Juli.
Sejalan dengan tujuannya untuk mengejar transformasi hijau, raksasa pembangkit listrik ini melaporkan percepatan produksi energi berkelanjutan. Produksi listrik dari sumber energi baru mencatatkan peningkatan sebesar 24,3 persen (yoy) pada paruh pertama tahun ini.
China Energy telah memulai pembangunan sejumlah proyek energi baru berkapasitas 8,54 juta kilowatt dan sukses mengoperasikan 5,52 juta kilowatt di H1 2023, yang keduanya mencapai level tertinggi untuk periode yang sama.
Kapasitas terpasang tenaga fotovoltaik China Energy menembus 20 juta kilowatt untuk pertama kalinya, dan kapasitas terpasang tenaga bayu mencapai 54,91 juta kilowatt pada periode tersebut, memperkuat posisinya sebagai penghasil listrik tenaga bayu terbesar di dunia, kata perusahaan itu.
Skala proyek-proyek energi terbarukan yang sedang dibangun mencapai 39,81 juta kilowatt, imbuh China Energy.
Laporan: Redaksi