Banner

Utang AS memburuk dramatis saat anggota parlemen berargumen soal batas pinjaman

Foto yang diambil pada 30 September 2021 ini memperlihatkan gedung U.S. Capitol di Washington, D.C., Amerika Serikat. (Xinhua/Liu Jie)

Utang Amerika Serikat, yang telah menghidupi negara ini selama berabad-abad, menjadi beban yang semakin berat, terutama akibat kenaikan suku bunga.

 

New York City, AS (Xinhua) – Para politisi yang berseteru di Washington menerima kabar buruk dari analis anggaran nonpartisan Kongres, yaitu bahwa utang nasional Amerika Serikat (AS) dalam keadaan buruk, bahkan memburuk dengan cepat, dan hal tersebut akan menyebabkan bencana ekonomi jika anggota parlemen tidak segera bertindak, seperti dilaporkan U.S. News and World Report sebelumnya pada pekan ini.

Utang sebesar 31,4 triliun dolar AS akan naik secara dramatis, atau hampir 19 triliun dolar AS dalam satu dasawarsa berikutnya, jika situasi berlanjut seperti saat ini. Namun di sisi lain, jika Kongres tidak menaikkan plafon utang, pemerintah tidak akan dapat membayar tagihannya antara Juli dan September tahun ini, menurut Kantor Anggaran Kongres (Congressional Budget Office/CBO) AS dalam sebuah laporan.

Plafon utang merupakan jumlah yang diizinkan untuk dipinjam oleh pemerintah AS dan digunakan untuk membayar tagihan-tagihan yang telah dikeluarkan. Departemen Keuangan AS telah mengadopsi “langkah-langkah luar biasa” guna memastikan tagihan dibayar saat ini, namun dalam beberapa bulan ke depan, langkah-langkah itu tidak akan lagi cukup, menurut CBO.

“Akibatnya, pemerintah harus menunda melakukan pembayaran untuk beberapa kegiatan, gagal membayar kewajiban utangnya (default), atau keduanya,” kata CBO.

Banner

Negara itu telah hidup dari utang selama berabad-abad, namun utang tersebut menjadi beban yang semakin berat, terutama akibat kenaikan suku bunga, lapor U.S. News and World Report.

“Bunga yang tinggi berarti pemerintah harus membelanjakan lebih banyak untuk membayar utang nasional, yang memperburuk masalah, karena pemerintah kemudian akan berutang lebih banyak,” tambah media AS itu.

*1 dolar AS = 15.163 rupiah

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan