Banner

Teks lengkap pidato Presiden China Xi Jinping pada sesi pertama KTT G20 di Bali (Bagian 2 dari 3)

Presiden China Xi Jinping menyampaikan pidato bertajuk “Bekerja Bersama untuk Menjawab Tantangan Zaman dan Membangun Masa Depan yang Lebih Baik” (Working Together to Meet the Challenges of Our Times and Build a Better Future) dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Kelompok 20 (Group of 20/G20) ke-17 di Bali pada 15 November 2022. (Xinhua/Ju Peng)

Kita harus membuat pembangunan global bermanfaat bagi semua. Pembangunan menjadi nyata hanya ketika semua negara berkembang bersama. Kemakmuran dan stabilitas tidak mungkin tercapai di dunia di mana yang kaya menjadi semakin kaya, sedangkan yang miskin menjadi semakin miskin. Setiap bangsa mendambakan kehidupan yang lebih baik, dan modernisasi bukanlah hak istimewa yang dimiliki oleh satu negara saja. Negara-negara yang telah maju dalam pembangunannya seharusnya dengan tulus membantu pembangunan negara lain, dan memberikan lebih banyak barang publik global. Semua negara besar harus melakukan tanggung jawab mereka, dan melakukan yang terbaik demi tujuan pembangunan global.

Inisiatif Pembangunan Global (Global Development Initiative/GDI) yang saya usulkan bertujuan untuk memenuhi sasaran jangka panjang dan kebutuhan mendesak dari pembangunan bersama dunia, mendorong konsensus internasional dalam mempromosikan pembangunan, menumbuhkan pendorong-pendorong baru untuk pembangunan global, serta memfasilitasi pembangunan dan kemajuan bersama semua negara.

Dalam satu tahun, lebih dari 60 negara bergabung dengan Kelompok Sahabat GDI (Group of Friends of GDI). China membentuk Dana Pembangunan Global dan Kerja Sama Selatan-Selatan (Global Development and South-South Cooperation Fund), dan akan meningkatkan pendanaannya untuk Dana Perdamaian dan Pembangunan China-PBB (China-UN Peace and Development Fund). Kami akan membuat daftar item untuk kerja sama praktis, menyiapkan kumpulan proyek GDI yang terbuka, dan menyusun peta jalan untuk implementasi GDI. Kami bekerja sama dengan lebih dari 100 negara dan organisasi internasional terkait GDI, sehingga memberikan dorongan-dorongan baru bagi implementasi Agenda 2030 untuk Pembangunan Berkelanjutan. China telah mengajukan 15 proyek ke ‘Aksi G20 untuk Pemulihan yang Kuat dan Inklusif’ (G20 Action for Strong and Inclusive Recovery), dan berpartisipasi dalam lima proyek lain dalam kerangka kerja ini. Kami akan bekerja sama dengan sesama anggota G20 untuk mewujudkan proyek-proyek ini.

Kita harus membuat pembangunan global menjadi lebih tangguh. Globalisasi ekonomi sedang menghadapi tantangan, dan ekonomi dunia berisiko mengalami resesi. Setiap orang mengalami masa sulit, tetapi negara-negara berkembang menanggung pukulan terberatnya. Oleh karena itu, lebih penting daripada sebelumnya bagi kita untuk fokus pada isu-isu pembangunan. Tema KTT G20 Bali, ‘Pulih Bersama, Bangkit Perkasa’ (Recover Together, Recover Stronger), mengirimkan pesan positif dari komitmen G20 untuk mendukung pertumbuhan negara-negara berkembang dan mencegah pemulihan global yang divergen dan tidak seimbang. Kita perlu membangun kemitraan global untuk pemulihan ekonomi, memprioritaskan pembangunan dan menempatkan rakyat sebagai inti, senantiasa memperhatikan kesulitan yang dihadapi negara berkembang, serta mengakomodasi kekhawatiran mereka. China mendukung Uni Afrika untuk bergabung dengan G20.

Semua pihak harus terus memperdalam kerja sama internasional dalam memerangi COVID-19, dan meningkatkan aksesibilitas serta keterjangkauan vaksin, obat-obatan, dan metode diagnostik maupun pengobatan di negara-negara berkembang guna menciptakan lingkungan yang sehat bagi pemulihan ekonomi. Kita harus mengendalikan inflasi global, dan meredakan risiko ekonomi dan keuangan sistemik. Khususnya, negara-negara maju harus mengurangi dampak negatif dari penyesuaian kebijakan moneter mereka, sekaligus menjaga utang mereka pada tingkat yang berkelanjutan. Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) harus mempercepat penerusan pinjaman (on-lending) Hak Penarikan Khusus (Special Drawing Rights/SDR) kepada negara-negara berpenghasilan rendah. Lembaga keuangan internasional dan kreditur komersial, yang merupakan kreditur utama bagi negara-negara berkembang, harus ikut serta dalam pengurangan dan penangguhan utang negara-negara berkembang. China mengimplementasikan Inisiatif Penangguhan Layanan Utang (Debt Service Suspension Initiative/DSSI) G20 dalam segala hal, dan telah menangguhkan pembayaran utang dalam jumlah terbesar di antara semua anggota G20. Sementara itu, China bekerja sama dengan beberapa anggota G20 dalam penanganan utang di bawah Common Framework for Debt Treatment di luar program DSSI, sehingga membantu negara-negara berkembang yang relevan melewati masa-masa sulit.

Banner

(lanjut ke Bagian 2)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan