Jakarta (Indonesia Window) – Peluang Indonesia besar untuk menjadi pengekspor berbagai komoditas seperti kopi, pakaian jadi dan produk-produk halal ke Amerika Serikat (AS), khususnya negara bagian Texas, kata seorang pengusaha Indonesia.
Saat berbicara dalam forum Silaturahim Online Dunia ke-137 di Jakarta, Ahad, Dadan Pahlawan, CEO/Presiden Direktur 4848 Group mengatakan, sejumlah perusahaan besar dan pabrik berada di Texas yang merupakan negara bagian terbesar kedua di AS.
“Dengan keberadaan perusahaan-perusahaan besar seperti Tesla, Apple, Dell, Intel, Oracle, IBM yang bergerak di bidang komputer dan IT (teknologi informasi), ditambah lagi dengan pindahnya Google dan Facebook, secara otomatis kebutuhan akan komoditas seperti kopi dan garmen dari Indonesia meningkat,” ujarnya.
Dadan yang tengah berada di Austin, Texas, membagi pengalamannya tentang bagaimana dia membawa 4848 Group go international kepada lebih dari 150 perserta webinar yang berasal dari Tanah Air dan belahan dunia lainnya.
Dirinya juga memperoleh masukan dari KBRI dan sejumlah KJRI di Amerika Serikat serta warga negara Indonesia (WNI) yang bekerja atau mahasiswa Indonesia di negeri Paman Sam itu.
Dadan yang mengunjungi Austin, Texas, dan bertemu dengan sejumlah WNI dalam forum pengajian rutin juga dijadwalkan akan memberikan kuliah di beberapa univeristas negeri dan menjajaki peluang untuk membuka usaha di sana.
“Saya diundang untuk berbicara di Universitas Texas, Arlington, dan Clayton States University, Atlanta, pada bulan Oktober ini,” kata Dadan, seraya menambahkan, para WNI dan mahasiswa merupakan duta-duta bangsa dan menjadi mata dan telinga Indonesia.
Selain itu, dia juga berpendapat produk-produk halal dari Indonesia dapat diekspor ke AS yang potensi pasarnya tinggi, dan bersaing dengan produk-produk dari Malaysia, misalnya.
“Indonesia harus berada di barisan depan sebagai produsen produk-produk halal untuk ekspor,” ujarnya, seraya menambahkan bahwa produk-produk halal dikonsumsi tidak hanya oleh orang-orang Muslim, tetapi juga pemeluk Yahudi, termasuk mereka yang berada di Manhanttan, New York.
Dadan juga mengungkapkan bahwa jumlah warga negara AS yang beragama Islam meningkat, dilihat dari jumlah masjid yang bertambah bahkan ada masjid yang menyelenggarakan sholat Jumat dalam dua gelombang.
Bisnis 4848 Group
Sejumlah universitas negeri terkemuka di Amerika Serikat, Inggris dan Arab Saudi telah mengundang Dadan, karena tertarik dengan transformasi 4848 Group sebagai entitas bisnis keluarga ke pentas dunia.
Seorang master dari jurusan bisnis internasional pada sebuah universitas di San Diego, AS, itu melihat pasar luar negeri bisa menjadi alternatif untuk menyiasasti persaingan bisnis yang makin ketat di Tanah Air.
Di banyak negara, tak terkecuali di Indonesia, bisnis keluarga terbukti menjadi mesin pertumbuhan bagi perekonomian, menciptakan lapangan pekerjaan dan memainkan peran kunci di dalam perekonomian.
Dengan sentuhan demi sentuhan profesional, 4848 Group telah menjadi perusahaan keluarga yang modern, dan membuka cabang di beberapa negara seperti Singapura, Malaysia, Uni Emirat Arab dan AS.
Bidang jasa 4848 Group juga dipakai oleh banyak perusahaan kelas dunia yang bergerak di berbagai sektor, di antaranya IT kebandaraan, umroh/haji, properti, kontraktor pengerukan, konsultan bisnis, penyewaan kapal, perkebunan dan pertanian.
Sebelum meluaskan sayap perusahaannya, Dadan bersahabat antara lain dengan Prof. Alex Lara, warga negara AS yang pernah menjadi pimpinan di perusahaan-perusahaan bertaraf internasional, seperti JP. Morgan dan kemudian menjadi guru besar di University of Huston Texas.
Selain itu, Dadan juga bersahabat dengan Dr. Chacko dari Clayton University. Dengan jejaring yang dimiliki sahabatnya itu Dadan diundang untuk berceramah di depan mahasiswa dan pengajar di berbagai perguruan tinggi negeri.
Para akademisi memberikan pengakuan atas keberhasilan perusahaan nasional Indonesia itu yang telah berusia 62 tahun.
Dadan pernah menjadi pembicara tentang Cross Border Financing and Entrepreneur Leadership (Pembiayaan Lintas Batas dan Kepemimpinan Wirausaha) dan menjadi dosen tamu di Universitas Loughborough London, Inggris, untuk menyampaikan pandangan dan pengalaman tentang kepemimpinan wirausaha dalam bisnis keluarga.
Ketika menjadi pembicara di Sarajevo Business Forum (SBF) pada Mei lalu, dia menyampaikan soal kemitraan bisnis pemerintah dan swasta dalam upaya pemulihan ekonomi dari pandemik Covid-19.
Dalam paparannya, Dadan tidak hanya mengungkapkan tentang keberhasilan bisnis keluarga tetapi juga masalah yang dihadapi dan solusinya.
Kemampuan untuk memahami bisnis internasional, finansial dan hubungan masyarakat adalah keterampilan dan pengetahuan yang dia peroleh dari pekerjaannya.
College of Business Al-Faisal University di Riyadh juga mengundang Dadan pada Mei lalu sebagai dosen tamu, sedangkan King Abdullah Economic City di Jeddah memintanya menjadi penasihat.
Kelompok usaha 4848 Group akan tetap fokus melanjutkan transformasi bisnis yang sudah dilakukan sejak 2004 karena menajemen melihat jasa transportasi akan mengalami banyak tantangan baik dari sisi regulasi, kondisi usaha, kemacetan dan juga persaingan global.
4848 Group yang pertama kali didirikan pada 4 Agustus 1959 oleh Irawan Sarpingi tersebut dimulai dengan layanan taksi dalam kota, dan jasa ekspedisi operator ini menjadi cikal bakal perusahaan taksi di Indonesia.
Laporan: Redaksi