Jakarta (Indonesia Window) – Pemerintah Indonesia mengharapkan 49 produk inovasi dihasilkan dalam lima tahun selama periode 2020-2024 melalui kegiatan penelitian, pengembangan, pengkajian dan penerapan.
“Prioritas Riset Nasional 2020-2024 mencakup 49 produk riset inovasi,” kata Direktur Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan pada Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristek/BRIN) Muhammad Dimyati di Jakarta baru-baru ini, seperti dilaporkan oleh Jaringan Pemberitaan Pemerintah (JPP).
Sebanyak 49 produk inovasi tersebut diharapkan lahir dari 12 fokus riset, yakni pangan, kesehatan, energi, transportasi, rekayasa keteknikan, kemaritiman, pertahanan dan keamanan, sosial-hukum, seni-budaya dan pendidikan, kebencanaan, sumber daya air, perubahan iklim, dan kekerdilan.
Menurut Dimyati prioritas riset nasional di bidang kesehatan diharapkan menghasilkan obat herbal terstandar (OHT), vaksin, insulin, paracetamol, implan tulang dan gigi, dan alat kesehatan.
Sementara di bidang transportasi pemerintah tengah melakukan pengembangan N219 amphibi, mobil listrik serta kapal.
Riset di bidang energi diharapkan menjawab tantangan penyediaan 23 persen energi baru dan terbarukan (EBT) pada bauran energi nasional tahun 2025.
Riset nasional juga harus mengoptimalkan potensi mariti Indonesia dan meningkatkan kemampuan teknologi deteksi dini bencana alam.
Pengembangan riset akan menggunakan dana abadi penelitian dan berbagai sumber pendanaan lain guna mendukung percepatan kegiatan penelitian dan pengembangan.
Badan Riset dan Inovasi Nasional akan mendorong sinergi dalam melaksanakan kegiatan penelitian, pengembangan, pengkajian dan penerapan yang ada di semua kementerian dan lembaga sehingga pemanfaatan dana penelitian bisa lebih efektif dan efisien dalam menghasilkan inovasi yang memenuhi kebutuhan masyarakat dan industry.
Laporan: Redaksi