Jakarta (Indonesia Window) – Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menyatakan optimistis bahwa dalam lima tahun ke depan industri alat utama sistem persenjataan (alutsista) dalam negeri semakin maju dan mandiri dalam memenuhi kebutuhan pertahanan negara.
Hal tersebut disampaikan oleh Menhan saat membuka pameran produk industri pertahanan swasta dalam negeri yang digelar di kantor Kementerian Pertahanan di Jakarta pada Selasa, demikian dikutip dari situs jejaring Kementerian Pertahanan RI.
Pameran tersebut digelar oleh perusahaan industri pertahanan swasta dalam negeri yang tergabung dalam Perkumpulan Industri Alat Peralatan Pertahanan dan Keamanan Nasional (Pinhantanas).
Menurut Menhan, industri pertahanan dalam negeri telah mengalami banyak kemajuan, meskipun masih ada beberapa hal yang harus dikembangkan melalui penelitian dan pengembangan.
“Alhamdulillah kemampuan kita sudah sangat baik dan maju, tapi tentunya ada bagian-bagian yang masih harus diteliti dan dikembangkan lagi. Insyaa Allah lima tahun lagi kita akan lebih mandiri dan berdiri diatas kaki kita sendiri. Saya bangga kita sudah punya kemampuan seperti sekarang,” kata Menhan.
Menhan menjelaskan, peningkatan peran industri pertahanan dalam negeri dalam setiap pengadaan Alutsista untuk kepentingan pertahanan menjadi salah satu tugas yang diamanatkan kepadanya oleh Presiden RI.
Guna mencapai kemandirian industri pertahanan, Menhan menekankan perlunya kerja sama dan sinergi antara perusahaan industri pertahanan pemerintah dan swasta.
Pameran Pinhantanas yang diikuti 24 perusahaan swasta tersebut mengangkat tema “Tekad Industri Pertahanan Dalam Negeri Mendukung Pembangunan Kekuatan Pertahanan dan Keamanan Indonesia”.
Sejumlah produk industri pertahanan karya anak bangsa yang dipamerkan diantaranya kapal, pesawat tanpa awak, kendaraan taktis, dan bom.
Perusahaan-perusahaan tersebut adalah CV. Indo Pulley Perkasa, PT Elmas Viana Djaja, PT Sari Bahari, PT Merpati Wahana Raya, PT Burangkeng Maju Teknik, PT Prasandha Dumayasa, PT Bhimasena Global Teknologi Industri, PT Bangkit Nata Mandiri Sejahtera, PT Graha Fatta, PT Shipyard, PT Jala Berkat Nusantara Perkasa, PT Ridho Agung Mitra Abadi.
Selain itu, PT Karya Tugas Anda, PT Hariff Daya Tunggal Engineering, PT Komodo Armament Nusantara, PT Samudera Wiwaca Kusuma, PT Batamec, PT Kadomas Aviasindo, CV Maju Mapan, PT Karimun Anugerah Sejati, PT Caputra Mitra Sejati, PT langit Biru Parasut, PT Daya Radar Utama dan PT Bandar Abadi.
Laporan: Redaksi