Banner

Pasokan gas via jalur pipa Nord Stream 1 dihentikan hingga waktu yang belum ditentukan

Foto yang diabadikan pada 8 Oktober 2012 ini menunjukkan peralatan jalur pipa Nord Stream sebelum upacara pembukaan jalur gas kedua North Stream di Teluk Portovaya, sekitar 60 kilometer dari Kota Vyborg di Rusia barat laut. (Xinhua)

Gazprom mengatakan mengingat operasional yang aman dari turbin gas terakhir yang tersisa tidak dapat dipastikan, maka jalur pipa Nord Stream 1  harus ditutup “sampai semua kerusakan peralatan selesai diperbaiki.”

 

Berlin/Frankfurt, Jerman (Xinhua) – Pasokan gas Rusia ke Jerman melalui jalur pipa Nord Stream 1 akan mengalami gangguan untuk waktu yang belum dapat ditentukan karena adanya masalah pada peralatan utama, demikian diumumkan raksasa gas Rusia Gazprom pada Jumat (2/9) malam waktu setempat.

Setelah kerja pemeliharaan selama tiga hari selesai, gas seharusnya mulai mengalir lagi melalui pipa tersebut pada Sabtu (3/9) pagi.

Namun, setelah kebocoran terdeteksi selama pemeliharaan tersebut, Gazprom mengatakan mengingat operasional yang aman dari turbin gas terakhir yang tersisa tidak dapat dipastikan, maka jalur pipa harus ditutup “sampai semua kerusakan peralatan selesai diperbaiki.” Tidak disebutkan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk perbaikan ini.

Pasokan gas via Nord Stream 1
Logo raksasa gas Rusia Gazprom terlihat di sebuah stasiun pengisian bahan bakar umum di Moskow, Rusia, pada 28 April 2022. (Xinhua/Alexander Zemlanichenko Jr)

Kepala Juru Bicara Komisi Eropa Eric Mamer menuduh Gazprom menghentikan aliran gas dengan alasan palsu.

Banner

Menyusul pengumuman Gazprom terkait perpanjangan pembekuan pasokan, Kementerian Urusan Ekonomi dan Aksi Iklim Jerman (BMWK) menekankan pentingnya langkah pencegahan dari Jerman.

“Situasi di pasar gas tegang, tetapi keamanan pasokan terjamin,” kata juru bicara BMWK pada Jumat malam, seraya menambahkan bahwa pihaknya sedang menerapkan sejumlah langkah untuk memperkuat kemandirian dari impor energi Rusia.

Dikatakan oleh BMWK bahwa kapasitas fasilitas penyimpanan gas Jerman saat ini mencapai 84,3 persen, dan negara itu diperkirakan akan mencapai target penyimpanan 85 persen untuk Oktober pada awal September.

Pasokan gas via Nord Stream 1
Seorang pria mengisi bahan bakar kendaraannya di sebuah stasiun pengisian bahan bakar umum di Berlin, ibu kota Jerman, pada 11 Mei 2022. (Xinhua/Stefan Zeitz)

Penghematan energi

Jerman sebelumnya telah mengantisipasi krisis energi saat harga gas melonjak di seluruh wilayah Eropa, dengan menerapkan sejumlah langkah penghematan energi untuk individu, perusahaan, dan sektor publik yang mulai diberlakukan pada Kamis (1/9).

“Untuk menghindari darurat suplai energi pada musim dingin, para pembuat kebijakan, perusahaan, dan konsumen harus terus bekerja sama,” kata pemerintah Jerman pekan lalu ketika mengadopsi langkah-langkah tersebut, seraya menekankan bahwa “setiap kilowatt-jam yang dihemat dapat membantu.”

Banner

Dampak dari langkah-langkah tersebut akan terlihat terutama pada malam hari setelah matahari terbenam, di saat sejumlah bangunan dan monumen publik, seperti Gerbang Brandenburg di ibu kota Berlin, tidak akan lagi diterangi lampu. Dengan beberapa pengecualian, penanda dengan lampu neon dan papan reklame juga akan dimatikan pada malam hari.

Saat cuaca berubah menjadi lebih dingin, suhu ruangan maksimum di bangunan-bangunan publik dan kantor akan diturunkan dari 20 derajat Celsius menjadi 19 derajat Celsius. Di lokasi-lokasi pelaksanaan pekerjaan fisik yang berat, suhu bahkan bisa mencapai 12 derajat Celsius.

Rumah tangga pribadi tidak perlu menurunkan suhu ruangan, tetapi penyewa bebas melakukannya selama tidak ada kerusakan yang terjadi pada bangunan. Kontrak sewa yang mengharuskan kamar untuk dihangatkan hingga mencapai suhu minimum tertentu akan ditangguhkan mulai September.

Satu juta kolam renang dan bak air panas pribadi di negara itu tidak boleh dihangatkan selama musim dingin. Pemerintah memperkirakan bahwa langkah ini saja dapat menghemat dua terawatt jam gas dan empat terawatt jam listrik.

Laporan: Redaksi

Banner

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan