Undang-Undang Pencegahan Kerja Paksa Uighur yang mulai berlaku di AS pada akhir Juni 2022 menganggap bahwa semua barang dari Xinjiang telah terkontaminasi oleh ‘kerja paksa’ kecuali jika para importir dapat membuktikan sebaliknya.
Beijing, China (Xinhua) – Bertentangan dengan apa yang disebut ‘Undang-Undang Pencegahan Kerja Paksa Uighur’ Amerika Serikat (AS), yang melarang impor produk dari Daerah Otonom Uighur Xinjiang di China, orang-orang dari kalangan bisnis China mengatakan mereka memiliki kepercayaan diri untuk secara efektif mengatasi berbagai tantangan berikutnya.
Undang-Undang yang mulai berlaku di AS pada akhir Juni tersebut, menganggap bahwa semua barang dari Xinjiang telah terkontaminasi oleh ‘kerja paksa’ kecuali jika para importir dapat membuktikan sebaliknya.
China mengecam undang-undang itu sebagai sebuah praktik intimidasi, yang secara serius merusak prinsip-prinsip pasar, melanggar aturan Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Order/WTO), mengguncang stabilitas industri global dan rantai pasokan, serta pasti merugikan kepentingan konsumen global.
Liu Xin, wakil direktur departemen industri Dewan Tekstil dan Pakaian Nasional China (China National Textile and Apparel Council), baru-baru ini mengatakan bahwa Xinjiang, sebagai basis produksi kapas utama China, menjadi bagian yang tak terpisahkan dari rantai pasokan tekstil global.
Industri tekstil China memiliki kemampuan yang kuat untuk menyesuaikan dan beradaptasi, bahkan pada akhirnya akan mengurangi risiko melalui langkah-langkah penyesuaian, katanya.
“Dengan keyakinan, kemampuan, dan solidaritas, kami akan efektif merespons berbagai risiko dan tantangan, aktif memperluas pasar domestik dan internasional, serta bersama-sama menjaga keamanan rantai industri tekstil China,” ujarnya.
Lin Ruhai, seorang pejabat Asosiasi Industri Logam Bukan Besi China (China Nonferrous Metals Industry Association), mengatakan karena China sedang mengejar target puncak karbon dan netralitas karbon, permintaan pasar domestik semakin terus tumbuh, yang akan sangat menguntungkan pengembangan industri silikon Xinjiang yang sehat dan berkelanjutan.
Seorang manajer di sebuah perusahaan produksi kimia di Xinjiang mengatakan bahwa mereka akan lebih fokus pada inovasi teknologi, dan membuat produk-produk berkualitas tinggi dengan daya saing yang lebih besar untuk meyakinkan mitra bisnis mereka.
Produk dengan kualitas unggul merupakan senjata paling ampuh untuk melawan aksi kejam AS, menurut manajer itu.
Liu Hansong, seorang pejabat di China Enterprise Confederation, mengatakan bahwa organisasi tersebut akan mengambil tindakan aktif bersama dengan perusahaan-perusahaan China untuk membantu mitra bisnis global lebih memahami praktik perusahaan Xinjiang dalam melakukan tanggung jawab sosial, menciptakan lapangan kerja, dan membangun hubungan kerja yang harmonis.
Laporan: Redaksi