Banner

Jutaan warga Pakistan terdampak banjir butuh bantuan kemanusiaan dan penyelamatan

Orang-orang yang terdampak banjir mengungsi dari sebuah daerah yang dilanda banjir di Distrik Tando Allahyar di Provinsi Sindh, Pakistan selatan, pada 25 Agustus 2022. (Xinhua/Str)

Pakistan juga membutuhkan pekerja kemanusiaan terlatih dengan pengalaman dan keahlian global untuk menyelamatkan orang-orang dari trauma dan banjir, serta membantu mereka membangun kembali dan merehabilitasi.

 

Jakarta (Indonesia Window) – Jutaan orang yang dilanda banjir terburuk dalam sejarah Pakistan selama enam dekade terakhir membutuhkan bantuan kemanusiaan yang besar dalam bentuk makanan maupun nonmakanan, demikian dikatakan para analis Pakistan.

Negara di Asia Selatan itu juga membutuhkan pekerja kemanusiaan terlatih dengan pengalaman dan keahlian global untuk menyelamatkan orang-orang dari trauma dan banjir, serta membantu mereka membangun kembali dan merehabilitasi, kata para analis dalam dialog yang digelar oleh Sustainable Development Policy Institute, sebuah wadah pemikir yang berbasis di Islamabad.

Saat berbicara pada kesempatan itu, Syed Waqar Sherazi, pakar manajemen bencana sekaligus direktur Bantuan untuk Pengungsi dan Anak Yatim, memberikan gambaran situasi tentang dampak banjir, seraya menyerukan penilaian waktu nyata (real-time) dari kerugian dan kerusakan, serta dampak terhadap masyarakat dan infrastruktur.

Dia mengatakan bahwa listrik dan sinyal telepon terputus di daerah-daerah yang dilanda banjir, sehingga menghambat upaya penyelamatan.

Banner

Sherazi menuturkan, banjir merusak tanaman-tanaman pangan seperti beras, tebu dan kapas, menambahkan bahwa benih untuk bakal tanaman di masa mendatang turut hanyut.

Koordinator Negara Forum Kemanusiaan Pakistan Syed Shahid Kazmi menyampaikan bahwa pekerja kemanusiaan harus memprioritaskan penyediaan makanan yang sudah dimasak, makanan kering bernutrisi, air minum, kamp medis, pakan ternak dan layanan hewan lainnya untuk ternak, pengurasan air, kelambu dan tempat penampungan dengan toilet sementara.

Kazmi berharap bahwa begitu permintaan bantuan darurat (flash appeal) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) diluncurkan, sebagian besar dana kemanusiaan akan dikirim ke Pakistan, yang mungkin dapat membantu melindungi masyarakat dari kelaparan dan berbagai penyakit.

Bantuan kemanusiaan untuk Pakistan
Orang-orang berdiri di luar rumah-rumah yang rusak di sebuah daerah yang dilanda banjir di Distrik Rajanpur, Provinsi Punjab, Pakistan, pada 25 Agustus 2022. (Xinhua/Str)

Permohonan bantuan kemanusiaan

Pakistan telah menghubungi donatur, negara sahabat, dan lembaga-lembaga keuangan internasional untuk meminta bantuan dalam merespons skala bencana banjir, demikian disampaikan oleh Perdana Menteri (PM) Pakistan Shahbaz Sharif melalui Twitter pada Kamis (25/8) malam waktu setempat.

“Hujan yang terus mengguyur telah menyebabkan kehancuran di seluruh penjuru negeri,” sebut sang perdana menteri dalam cuitannya di Twitter pada Jumat (26/8).

Banner

Meski belum didokumentasikan, kerugian yang dialami setara dengan kerugian dalam bencana banjir bandang yang terjadi pada 2010, imbuhnya.

Sebagai bagian dari upaya negara tersebut untuk mengerahkan semua sumber daya, Sharif mengatakan bahwa dia telah bertemu dengan sejumlah duta besar, komisaris tinggi, dan para anggota senior korps diplomatik yang berbasis di Islamabad untuk memberi tahu mereka tentang situasi tersebut.

“Kami berterima kasih kepada masyarakat internasional atas simpati, belasungkawa, dan dukungan yang mereka janjikan,” ujar Sharif.

Bantuan kemanusiaan untuk Pakistan
Sebuah kendaraan melaju menembus banjir setelah hujan lebat di Hyderabad, Pakistan selatan, pada 23 Agustus 2022. (Str/Xinhua)
Seorang pria duduk di atas reruntuhan sebuah rumah yang rusak di daerah yang dilanda banjir di Distrik Rajanpur, Provinsi Punjab, Pakistan, pada 25 Agustus 2022. (Xinhua/Str)

Sumber: Xinhua

Laporan: Redaksi

Banner

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan