Banner

Google pecat insinyur perangkat lunak yang klaim chatbot AI-nya hidup

Ilustrasi. Google Alphabet Inc. pada Jumat (22/7/2022) mengatakan bahwa mereka telah memecat seorang insinyur perangkat lunak senior yang mengklaim bahwa chatbot Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan milik perusahaan yang bernama LaMDA adalah orang yang mempunyai kesadaran diri. (Kai Wenzel on Unsplash)

Google mengatakan bahwa LaMDA – Model Bahasa untuk Aplikasi Dialog – dibangun berdasarkan penelitian perusahaan yang menunjukkan bahwa model bahasa berbasis Transformer yang dilatih tentang dialog dapat belajar berbicara tentang apa saja.

 

Jakarta (Indonesia Window) – Google Alphabet Inc. pada Jumat (22/7) mengatakan bahwa mereka telah memecat seorang insinyur perangkat lunak senior yang mengklaim bahwa chatbot Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan milik perusahaan yang bernama LaMDA adalah orang yang mempunyai kesadaran diri.

Chatbot adalah program komputer yang dirancang untuk mensimulasikan percakapan dengan pengguna manusia, terutama melalui internet.

Google pecat insinyur perangkat lunak yang klaim chatbot AI-nya hidup
Ilustrasi. Chatbot. (mohamed Hassan from Pixabay)

Google, yang menempatkan insinyur perangkat lunaknya, Blake Lemoine, dalam status cuti sejak bulan lalu, mengatakan dia telah melanggar kebijakan perusahaan. Google juga telah menyatakan bahwa klaim Lemoine di LaMDA “sepenuhnya tidak berdasar.”

“Sangat disesalkan bahwa meskipun keterlibatan panjang pada topik ini, Blake masih memilih untuk terus-menerus melanggar kebijakan ketenagakerjaan dan keamanan data yang jelas, yang mencakup kebutuhan untuk melindungi informasi produk,” kata juru bicara Google dalam email kepada Reuters.

Tahun lalu, Google mengatakan bahwa LaMDA – Model Bahasa untuk Aplikasi Dialog – dibangun berdasarkan penelitian perusahaan yang menunjukkan bahwa model bahasa berbasis Transformer yang dilatih tentang dialog dapat belajar berbicara tentang apa saja.

Google dan banyak ilmuwan terkemuka dengan cepat mengabaikan pandangan Lemoine, menyebutnya sebagai salah arah, dengan mengatakan LaMDA hanyalah algoritme kompleks yang dirancang untuk menghasilkan bahasa manusia yang meyakinkan.

Pemecatan Lemoine pertama kali dilaporkan oleh Big Technology, sebuah buletin teknologi dan masyarakat.

Sumber: Reuters

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan