Ilmuwan China buat robot ikan yang bisa makan mikroplastik

Ilmuwan China telah mengembangkan robot berbentuk ikan yang digerakkan oleh cahaya dengan kemampuan ‘memakan’ mikroplastik di dalam air dan memperbaiki dirinya sendiri jika rusak. (WION/YouTube/tangkapan layar)

Tim peneliti China menggunakan bahan nanokomposit untuk mengembangkan robot berbadan lunak (soft robot) mirip ikan berukuran 15 milimeter, yang memungkinkannya berenang dengan cepat dan menyerap mikroplastik di lautan.

 

Jakarta (Indonesia Window) – Ilmuwan China telah mengembangkan robot berbentuk ikan yang digerakkan oleh cahaya dengan kemampuan ‘memakan’ mikroplastik di dalam air dan memperbaiki dirinya sendiri jika rusak.

Jumlah mikroplastik, potongan plastik berukuran lebih kecil dari 5 sentimeter, tersebar luas di lautan seluruh dunia. Bahan ini mudah dimakan oleh organisme laut dan ditularkan melalui rantai makanan, menghadirkan ancaman serius bagi kesehatan manusia dan ekosistem.

Terinspirasi oleh nacre, bahan yang kuat, tahan lama, dan fleksibel yang diperoleh dari cangkang kerang yang keras, para ilmuwan dari Universitas Sichuan memodelkan struktur nano gradien berbasis graphene nacre untuk menciptakan nanokomposit yang tahan lama, fleksibel, dan mampu memperbaiki diri, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Nano Letters.

Tim peneliti kemudian menggunakan bahan baru tersebut untuk mengembangkan robot berbadan lunak (soft robot) mirip ikan berukuran 15 milimeter, yang memungkinkannya berenang dengan cepat dan menyerap mikroplastik di lautan.

robot ikan china
Ikan-ikan berenang di antara sampah plastik. (Naja Bertolt Jensen on Unsplash)

Robot lunak harus memiliki kemampuan beradaptasi dan toleransi lingkungan yang tinggi saat bekerja di lingkungan air yang kompleks,” kata Wang Yuyan, penulis pertama makalah penelitian.

Dia menerangkan bahwa robot lunak yang ada umumnya berbahan hidrogel atau karet silikon, yang secara inheren lebih lemah secara mekanis, mudah rusak dan mengalami kesulitan dalam mengintegrasikan fungsi.

Studi tersebut menunjukkan bahwa dibandingkan dengan struktur material tradisional yang tersebar merata, material baru yang digunakan dalam robot lunak berbentuk ikan memiliki banyak interaksi supramolekul antarlapisan, memungkinkan robot untuk memulihkan kekuatan dan fungsinya bahkan ketika rusak dan melanjutkan operasi pengambilan mikroplastik.

Robot ikan juga dapat berenang dengan kecepatan 2,67 panjang tubuhnya per detik, yang kecepatannya melebihi perenang lunak yang dilaporkan sebelumnya dan sebanding dengan plankton.

Saat ini, robot lunak ini hanya dapat mengintegrasikan fungsi pengumpulan mikroplastik secara terarah dari permukaan air. Semua fungsi ini perlu dioptimalkan dan ditingkatkan sebelum aplikasi skala besar.

Para peneliti saat ini sedang mengerjakan bahan baru yang dapat mendeteksi kontaminan mikroplastik di bawah air dan membagikan data langsung secara online, kata surat kabar itu.

Desain struktur nano baru diharapkan dapat menawarkan jalur efektif yang diperluas ke robot terintegrasi lainnya dan untuk diterapkan di berbagai bidang seperti pembangkit listrik tenaga surya, katalisis reaksi kimia, biomedis, dan dirgantara.

Sumber: Xinhua

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan