Banner

Peneliti China buat potret 3D Terracotta Warrior dengan teknologi robot

Lokasi penggalian relik Terracota Warrior di Kota Xi’an, Provinsi Shaanxi, China bagian Tengah. (Indonesia Window)

Robot membuat gambar 3D Terracotta Warrior kurang dari 10 menit, mulai dari memindai relik, menghitung statistik pengukuran permukaan dan membentuk model.

 

Banner

Jakarta (Indonesia Window) – Para peneliti dari Northwest University di Xi’an, ibu kota Provinsi Shaanxi di China barat laut telah menggunakan robot untuk membuat gambar digital Terracotta Warrior atau Prajurit Terakota, secara akurat.

Patung Prajurit Terakota yang ikonik ditempatkan pada posisi tetap diam, sementara robot berputar di sekitarnya dengan kamera terpasang di dua lengan mekanisnya.

Dalam 10 menit, kedua lengan robot berputar 180 derajat secara bertahap dan potret 3D (tiga dimensi) dari peninggalan budaya berusia 2.200 tahun lalu (tahun 246 Sebelum Masehi) itu muncul di komputer.

Banner

Upaya para peneliti itu berkontribusi pada pemulihan peninggalan budaya ini, dan membantu mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk mendigitalkan relik bersejarah ini.

3d terracotta warrior
Patung Prajurit Terakota yang jumlahnya mencapai 2.000, semuanya memiliki wajah berbeda. (Indonesia Window)

Xu Yang, anggota tim peneliti, menjelaskan cara kerja sistem tersebut.

Robot terdiri atas alas yang dapat berputar, dua lengan mekanik dan dua modul pemindaian, yang masing-masing mengintegrasikan pemindai 3D dan kamera resolusi tinggi. Relik ditempatkan di bagian tengah pangkalan yang statis, sementara dua lengan 1,5 meter yang terhubung ke pinggiran pangkalan berputar di sekitarnya. Lalu, modul bergerak bersama dengan lengan untuk memindai, dan model 3D pun dihasilkan.

Banner

“Lengan mekanis memiliki keunggulan otomatisasi dan lebih sedikit intervensi manual,” kata Xu. “Modul pemindaian mengambil foto dari kejauhan, meminimalkan kerusakan pada relik.”

3d terracotta warrior
Para peneliti terus melakukan penggalian dan pemeliharaan relik Terracota Warrior pada 27 September 2018. (Indonesia Window)

Dia mengatakan butuh waktu setengah hari untuk membuat model 3D Terracotta Warrior dengan mengukur dan memotret secara manual. Namun, robot memangkas waktu itu hingga kurang dari 10 menit untuk memindai relik, menghitung statistik pengukuran permukaan dan membentuk model.

Model 3D secara tepat mencerminkan tekstur pada permukaan prajurit dengan resolusi hingga 0,05 mm, tutur Xu, seraya menambahkan bahwa relik dapat ditampilkan dan dipulihkan dalam lingkungan virtual.

Banner

“Metode ini akan berkontribusi pada efisiensi digitalisasi relik di museum. Kami berencana untuk meneliti dan mengembangkan berbagai perangkat agar sesuai dengan relik dengan ukuran berbeda,” kata Xu.

Terracota Warrior

Terracota Warrior yang ditemukan pada tahun 1974 oleh para petani yang sedang menggali sumur, dibangun oleh Kaisar Qin Shi Huang dari Dinasti Qin (221 SM-207 SM) pada 246 Sebelum Masehi untuk menjaga makam sang kaisar pertama China. 

Banner

Lebih dari 720.000 buruh bekerja selama kurang lebih 40 tahun untuk menyelesaikannya. 

Qin Shi Huang adalah pendiri dinasti feodal pertama China. Dia naik takhta Negara Qin ketika berusia 13 tahun dan mendirikan Dinasti Qin pada usia 38 tahun.

Pembangunan sebagian besar makam kaisar di China dimulai segera setelah setiap kaisar naik takhta.

Banner

Pada tahun 210 SM, Qin Shi Huang yang dikenal karena kemampuan politik dan tiraninya meninggal saat melakukan perjalanan ke Tiongkok Timur, tetapi pembangunan makamnya terus berlanjut.

Lokasi penemuan relik ini menjadi salah satu tempat wisata paling terkenal di China sejak dibuka untuk umum pada 1979, dan dikunjungi oleh wisatawan dari seluruh dunia yang ingin melihat 2.000 patung Prajurit Terakota yang semuanya memiliki wajah berbeda.

Pada tahun 1987, Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa UNESCO memilih Mausoleum Kaisar Qin Pertama (termasuk Prajurit Terakota) sebagai Situs Warisan Budaya Dunia (World Cultural Heritage Site).

Banner

Sumber: Xinhua; www.chinahighlights.com

Laporan: Redaksi

Banner

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan