Biden mengatakan, poros strategis Washington yang menjauh dari Timur Tengah merupakan kesalahan, dan perjalanannya ke Arab Saudi akan “mempromosikan kepentingan AS.”
Jakarta (Indonesia Window) – Kunjungan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ke Arab Saudi pada hari Jumat bertujuan untuk menegaskan kembali pengaruh Amerika di kawasan itu setelah periode pengabaian.
Biden mengatakan, poros strategis Washington yang menjauh dari Timur Tengah merupakan kesalahan, dan perjalanannya ke Arab Saudi akan “mempromosikan kepentingan AS.”
“Ada begitu banyak masalah yang dipertaruhkan, saya ingin menjelaskan bahwa kita dapat terus memimpin di kawasan ini dan tidak menciptakan kekosongan, kekosongan yang diisi oleh China dan/atau Rusia,” ucapnya.
Biden tiba di Jeddah, Arab Saudi pada Jumat setelah terbang langsung dari Tel Aviv, usai mengakhiri kunjungan ke Israel pada hari Kamis (14/7) dengan janji bersama sekutunya ini untuk menolak akses Iran ke senjata nuklir.
Biden menegaskan kembali dukungan AS untuk keunggulan militer regional Israel dan kemampuan “untuk mempertahankan dirinya sendiri.”
Sebuah pernyataan resmi mengatakan, “AS menekankan bahwa bagian integral dari janji ini adalah komitmen untuk tidak pernah mengizinkan Iran memperoleh senjata nuklir, dan bahwa dirinya siap untuk menggunakan semua elemen kekuatan nasionalnya untuk memastikan hasil tersebut.”
Biden mengatakan mencegah nuklir Iran adalah “kepentingan keamanan vital bagi Israel dan AS dan, saya akan menambahkan, untuk seluruh dunia juga.” Janji itu ditegaskan sehari setelah dia mengatakan kepada stasiun TV lokal bahwa dia terbuka untuk “upaya terakhir” penggunaan kekuatan terhadap Iran.
Perdana Menteri Israel Lapid mengatakan ancaman seperti itu adalah cara untuk mencegah konflik terbuka. “Satu-satunya cara untuk menghentikan nuklir Iran adalah jika Iran tahu dunia bebas akan menggunakan kekuatan,” katanya.
Presiden AS mengatakan bola ada di pengadilan Iran atas pembicaraan yang terhenti untuk menghidupkan kembali kesepakatan 2015 guna mengekang program nuklir Teheran. “Kami tidak akan menunggu selamanya,” katanya.
Sebelum terbang ke Jeddah pada hari Jumat, Biden mengadakan pembicaraan di Tepi Barat yang diduduki dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas.
Pada hari Kamis (14/7) Biden menegaskan kembali kebijakan Washington untuk mendesak “solusi dua negara bagi dua orang, keduanya memiliki akar yang dalam dan kuno di negeri ini, hidup berdampingan dalam damai dan keamanan.”
Seorang pejabat AS mengatakan pemerintah akan mengumumkan “paket pendanaan yang signifikan” untuk rumah sakit Palestina di Yerusalem timur yang dicaplok Israel, dan berencana untuk menyediakan akses internet 4G di Tepi Barat yang diduduki dan Jalur Gaza.
Sumber: Arab News
Laporan: Redaksi