Uji coba itu menunjukkan, aplikasi Geologging dapat mempercepat dan mengkalkulasi sampel batuan hasil pemboran (core) seperti Rock Quality Designation RQD) dan Core Recovery.
Jakarta (Indonesia Window) – BUMN Holding Industri Pertambangan MIND ID (Mining Industry Indonesia) melakukan uji coba aplikasi digital data capturing dengan teknologi berbasis Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan, dan machine leering untuk kegiatan eksplorasi, bernama Geologging.
Teknologi yang dikembangkan bersama PT ANTAM Tbk ini merupakan bentuk komitmen MIND ID dalam mendorong smart mining (pertambangan cerdas) guna mengoptimalkan proses bisnis dan operasional perusahaan, menurut keterangan pers yang diterima di Jakarta, Selasa.
Aplikasi Geologging dikembangkan oleh tim Safepedia, salah satu pemenang kompetisi inovasi MIND ID Goes Digital tahun 2021.
Safepedia beranggotakan lima orang yang berpengalaman di bidang digital khususnya sektor kesehatan, keselamatan, lingkungan, dan database eksplorasi tambang.
Mereka adalah Munsi Liano dan Agung Banyu sebagai hacker, Ari Soeldjana dan Aditya Pratomo sebagai hustler, dan Agus Tri sebagai hipster.
Direktur Utama MIND ID, Hendi Prio Santoso, mengatakan, “Teknologi AI diharapkan meningkatkan efektivitas eksplorasi anggota MIND ID.”
MIND ID terdiri atas PT ANTAM Tbk, PT Bukit Asam Tbk, PT Freeport Indonesia, PT Inalum (Persero), dan PT Timah Tbk.
BUMN holding ini terus mendorong terciptanya inovasi di setiap kegiatan operasional guna mengoptimalkan pengelolaan sumber daya dan cadangan mineral, serta membuat proses bisnis industri tambang menjadi lebih efisien, efektif, ramah lingkungan dan berkelanjutan, imbuhnya.
Geologging diujicobakan dalam kegiatan eksplorasi emas di Jawa Barat, di bawah pengelolaan ANTAM.
Uji coba itu menunjukkan, Geologging dapat mempercepat dan mengkalkulasi sampel batuan hasil pemboran (core) seperti Rock Quality Designation RQD), Core Recovery, dan lainnya.
Geologging memiliki tiga fitur yakni safety inspection (pemeriksaan keselamatan), proses pengeboran, dan foto core (batuan hasil pengeboran) yang dilengkapi dengan kecerdasan buatan.
Geologging juga diujicobakan dengan mengolaborasikan fitur AI-nya dengan aplikasi digital yang tersedia saat ini, Rinda Emas atau Aplikasi Digital Logging ANTAM.
Pengembangan Rinda Emas ANTAM dilatarbelakangi oleh risiko kesalahan pencatatan data (typo error), minimnya teknologi untuk mendukung efisiensi di bidang eksplorasi, serta kurangnya optimalisasi dalam pengambilan data di kegiatan eksplorasi secara digital.
Kolaborasi antara Rinda Emas dan Geologging diharapkan meminimalkan kesalahan input, meningkatkan efisiensi dengan cara mempersingkat proses pengumpulan data, serta meningkatkan kualitas dan standarisasi data geologi dan data aktivitas pengeboran.
Kolaborasi kedua teknologi itu diharapkan membantu meningkatkan efisiensi dan efektivitas kegiatan eksplorasi ANTAM.
Laporan: Redaksi