Jakarta (Indonesia Window) – Ilmuwan China baru-baru ini menemukan dua gen dalam beras yang dapat membuat tanaman padi lebih tahan panas.
Para peneliti dari Shanghai Institute of Plant Physiology and Ecology di bawah Chinese Academy of Sciences dan Shanghai Jiao Tong University mengungkapkan mekanisme di mana membran sel beras merasakan sinyal tekanan panas eksternal sebelum berkomunikasi dengan kloroplas. Ini adalah organ tempat fotosintesis berlangsung untuk mengatur toleransi panas.
Terlalu banyak panas dapat merusak kloroplas tanaman. Ketika suhu melebihi toleransi yang biasanya dapat ditolerir oleh tanaman, hasilnya cenderung turun.
Para peneliti mengidentifikasi lokus dengan dua gen, Thermo-tolerance 3.1 (TT3.1) dan Thermo-tolerance 3.2 (TT3.2). Keduanya berinteraksi bersama untuk meningkatkan termotoleransi padi dan mengurangi potensi kehilangan hasil beras yang disebabkan oleh tekanan panas.
Para peneliti menemukan bahwa akumulasi TT3.2 memicu kerusakan kloroplas terkait tekanan panas, tetapi, dalam skenario itu, TT3.1 dapat berfungsi sebagai obat.
Setelah tekanan panas, TT3.1, sebuah thermosensor potensial, akan menghapus membran sel dari sel untuk menurunkan protein TT3.2 matang, menurut penelitian yang diterbitkan pada hari Jumat (17/6) di jurnal Science.
“Studi ini menjelaskan mekanisme molekuler baru yang menghubungkan membran sel tanaman dengan kloroplas dalam menanggapi sinyal pemanasan,” kata penulis koresponden makalah, Lin Hongxuan.
Kemudian, para peneliti menggunakan hibridisasi untuk menerjemahkan lokus TT3 dari beras Afrika menjadi spesies Asia.
Uji lapangan menunjukkan bahwa spesies baru ini lebih toleran terhadap panas. Jenis ini dapat menahan panas pada 38 derajat Celsius tanpa gagal panen, sedangkan output spesies normal akan berkurang di atas 35 derajat Celsius, kata para peneliti.
Gen yang baru ditemukan mungkin juga digunakan pada tanaman lain, termasuk gandum, jagung, kacang-kacangan, dan sayuran, untuk menumbuhkan galur yang tahan panas, menurut para peneliti.
Sumber: Xinhua
Laporan: Redaksi