Banner

Katering jamaah Haji disediakan penuh di Makkah

Ilustrasi. (Dolores Preciado on Unsplash)

Jakarta (Indonesia Window) – Durasi keberangkatan haji bisa mencapai 40 hari. Namun, sesungguhnya puncak pelaksanaan haji hanya lima hari, yakni mulai tanggal 9 hingga 13 Dzulhijjah, di tiga tempat penting di Makkah, yakni Masjidil Haram, Arafah, Muzdalifah, dan Mina.

Menurut Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Ditjen PHU) Kementerian Agama Nizar Ali, jamaah haji menghadapi lima hari yang krusial, yakni tiga hari sebelum Hari Arafah yang jatuh pada 9 Dzulhijjah, dan dua hari setelah nafar tsani saat jamaah meninggalkan Kota Mina setelah melempar ketiga jumrah pada 13 Dzulhijjah.

Namun, sejak 2017 dalam periode lima hari tersebut katering jamaah haji di Makkah dihentikan sementara pada tiga hari sebelum dan dua hari sesudah masa Armuzna (Arafah, Muzdalifah dan Mina).

“Kalau disetujui teman-teman DPR Komisi VIII, akan kita upayakan pemberian makan bagi jamaah di masa lima hari yang krusial. Yakni, tiga hari sebelum Arafah dan dua hari setelah nafar tsani,” ungkap Nizar seperti laporan Jaringan Pemberitaan Pemerintaj (JPP).

Sejak 2017 hingga 2019 jamaah haji mendapat 40 kali makan. Pada musim Haji 1441 Hijriah/2020, konsumsi bagi jamaah haji diharapkan dapat disediakan secara penuh selama mereka berada di Makkah.

Banner

Survei kepuasan jamaah haji yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan mereka menginginkan tidak ada penghentian penyediaan katering selama berada di Makkah, apalagi saat mendekati puncak ibadah.

“Ini perlu kita pertimbangkan, apalagi ini terkait dengan kemudahan jamaah dalam beribadah,” kata Nizar.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Banner

Iklan